"Alhamdulillah, bersyukur. Awalnya juga tidak menyangka (bisa memecahkan rekor)," ujar Tyas kepada Antara di GOR Mimika Sport Complex, Mimika, Papua, Rabu.
Tyas mencatatkan waktu tercepat 11,67 detik saat turun di babak pertama nomor 100 meter putri cabang olahraga atletik di PON XX Papua.
Catatan waktu yang diraih atlet 24 tahun itu memecahkan rekor PON sebelumnya milik sprinter asal Maluku Irene Truitje Joseph dengan torehan waktu 11,73 detik yang dicetak pada 2000 silam.
Baca juga: Tyas Murtiningsih masuk final 100 meter putri usai pecahkan rekor PON
Prestasi yang ditorehkan Tyas terbilang gemilang, mengingat pada penyelenggaraan PON 2016 di Jawa Barat, ia bahkan gagal menembus babak final.
Tyas mengaku telah melakukan persiapan yang lebih matang untuk keikutsertaannya di PON kali ini. Catatan waktu yang dia torehkan pada babak pertama itu merupakan buah dari latihan yang dijalani setiap hari.
"Dari hasil latihan hari-hari memang sudah ditargetkan sudah bisa lari segitu. Insya Allah, nanti di final saya bisa mempertahankan atau bahkan mungkin mempertajam lagi," kata peraih medali emas kejuaraan nasional atletik 2018 itu.
Di final, Tyas akan menghadapi beberapa sprinter nasional lainnya, di antaranya atlet DKI Jakarta Jeany Nuraini, atlet Jawa Barat Erna Nuryanti, atlet Bengkulu Hasruni dan atlet Maluku Alvin Tehupeiory.
"Mudah-mudahan bisa memenuhi target. Target di PON ini langsung dapat medali," harap Tyas.
Babak final nomor 100 meter putri akan digelar pada Rabu pukul 16.00 WIT.
Selain nomor 100 meter putri, hari kedua penyelenggaraan cabang olahraga atletik juga akan mempertandingkan sejumlah final, di antaranya nomor 100 meter putra, tolak peluru putra, lontar martil putri dan lompat jangkit putri.
Baca juga: Jadwal atletik PON Papua: Lalu Mohammad Zohri turun di nomor 100 meter
Baca juga: Rio Maholtra raih emas 110 meter gawang putra PON Papua
Baca juga: Lompatan 7,58 meter antar Sapwaturrahman raih emas lompat jauh putra
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Rr. Cornea Khairany
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).