"Dalam beberapa rapat, banyak yang meminta kepada Jokowi agar PON di Papua tidak dilaksanakan dan dipindahkan, atau ditunda, tapi Presiden Jokowi mengatakan, tidak! Ini waktunya untuk menunjukkan kebanggaan Papua, dengan pelaksanaan PON di sini," kata Enembe dalam siaran pers kepada Antara di Jayapura, Minggu.
Menurut Enembe, hal tersebut merupakan salah satu bukti kepercayaan dan harapan besar Presiden Joko Widodo kepada pemerintah dan masyarakat Papua.
"Presiden Jokowi juga memiliki visi besar, yakni tumbuhnya pembangunan di Papua, pasca perhelatan Olahraga Nasional ini," ujarnya.
Baca juga: Menkopolhukam dan Mendagri tinjau kesiapan PON di Papua
Dia menjelaskan pihaknya menyampaikan terima kasih atas kepercayaan Presiden Joko Widodo dan seluruh bangsa Indonesia untuk penyelenggaraan perhelatan nasional yang akan menjadi harga diri seluruh Papua tersebut
"Kami meminta seluruh masyarakat Papua dan para pemangku kepentingan untuk mendukung dan memastikan kelancaran pelaksanaannya," katanya.
PON XX Papua merupakan pesta olahraga multicabang terbesar di Indonesia yang akan berlangsung pada 2-15 Oktober 2021 dengan mempertandingkan 37 cabang olahraga, di empat klaster penyelenggaraan, yakni Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Mimika dan Merauke.
Kurang lebih 7.066 atlet akan mengikuti perhelatan tersebut, yang berasal dari 34 Provinsi di seluruh Indonesia.
Untuk mendukung terselenggaranya perhelatan tersebut, ada delapan pembangunan arena pertandingan olahraga bertaraf internasional dan pemerintah pusat telah menggelontorkan biaya APBN hingga sekitar Rp950 miliar guna pembangunan tersebut.
Harapannya, setelah perhelatan PON, fasilitas tersebut dapat dipergunakan untuk membangkitkan kegiatan ekonomi masyarakat Papua.
Baca juga: PB PON jamin keamanan atlet dan lokasi pertandingan di Papua
Baca juga: Lagu PON Papua berjudul "Torang Bisa" resmi diluncurkan
Baca juga: PB PON Papua sebut kuota penonton di bawah 10 ribu orang
Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor: Irwan Suhirwandi
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).