Pelatih menembak Bali Made Sugiantara, di Lapangan Menembak Perbakin di kawasan Kampung Harapan Stadion Enembe Papua, Rabu, mengatakan Dewa Yadi secara maksimal telah melakukan bidikan untuk meraih skor tertinggi.
"Atlet kami, Dewa Yadi Suteja sudah berupaya untuk melepaskan peluru dan membidik poin tertinggi, namun atlet Jawa Barat lebih unggul dan meraih skor 569, sehingga medali emas jatuh di tangan atlet Anang Yulianto dan perunggu diraih Deka Diko Anugrah dari Sumatera Selatan dengan skor 557," ujar Sugiantara.
Baca juga: Rico Fergian sumbang medali perak Bali dari menembak
Menurut dia, Dewa Yadi sedikit lengah dan takut kehilangan waktu sehingga ia mempercepat ritme tembakan.
"Kami masih memiliki peluang merebut medali emas lewat petembak Rico Fergian Dinata yang turun di nomor air pistol dan nomor mix," kata Sugiantara.
Sementara itu, Dewa Yadi mengaku sudah maksimal melakukan tembakan, namun ia gagal meraih skor tertinggi.
"Saya sudah berupaya mengejar ketertinggalan skor dari atlet Jawa Barat, namun saya hanya mampu menyumbangkan medali perak pada nomor rafid fire pistol," ucap Dewa Yadi.
Baca juga: Lampung raih medali emas cabang menembak PON Papua
Baca juga: Marciano apresiasi lahirnya atlet muda di cabang menembak PON Papua
Baca juga: Penyelenggara PON Papua tingkatkan keamanan arena lomba menembak
Pewarta: I Komang Suparta
Editor: Rr. Cornea Khairany
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).