KBRN, Kab Jayapura: Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), turun langsung untuk memantau venue cabang olahraga (cabor) yang ada di empat cluster dalam ajang Pekan Olah Raga Nasional (PON) XX Papua.
Hal ini dilakukan, karena pemerintah tidak ingin ada cluster baru pandemi di multi event tersebut, pasca temuan adanya atlet dan official yang terpapar Covid-19.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Republik Indonesia Zainuddin Amali, di sela-sela peninjauan venue menembak mengatakan, pertandingan di PON ini sudah mengacu pada protokol kesehatan yang cukup ketat. Selain itu, pertandingan juga menggunakan sistem buble to buble, dimana atlet hanya bisa ke venue pertandingan dan penginapan.
"Laporan yang saya terima atlet yang terpapar Covid-19, justru terdeteksi ketika hasil Test Pcr atlet maupun official, sebelum kembali ke daerah masing masing" terang Zainuddin Amali kepada RRI, rabu (6/10/2021).
Menurutnya, data yang di dapatkan dari Dinas Kesehatan cluster Timiki, rata rata atlet yang terpapar Covid-19 tanpa gejala, dan CT nya disekitar 37. Hal ini yang memang sangat sulit untuk terdeteksi, meskipun setiap atlet maupun pelatih dan official sebelum pertandingan juga dilakukan swab antigen.
"Kami akan berkoordinasi dengan PB PON dan Dinas Kesehatan, untuk mentracing atlet, yang berkumpul dengan atlet yang terpapar covid, tujuannya agar bisa mendapatkan data yang terpapar, untuk itu sebuah kewajiban bersama untuk mempersempit penularan covid 19 di ajang PON Papua ini" ungkapnya.
Dalam kesemapta ini, Menpora bersama Ketua PB Perbakin Letnan Jendral Jhoni Supriyanto, memantau secara langsung tempat tim medis yang ada di lapangan indoor menembak, untuk memastikan penerapan protokol kesehatan yang di berlakukan di cabang olahraga tersebut.
Pewarta: Feri Ardiansyah
Editor: Tegar Haniv Alviandita
Sumber: RRI