“PON ini menjadi ajang 'talent scouting', kita akan melihat agar atlet-atlet atau bibit terpantau disini. Misalnya panjat tebing, ada yang sering juara selama ini, tapi bisa dikalahkan dari yang baru-baru,” kata Menpora dalam diskusi daring PON Papua di Jakarta, Rabu.
Menpora berharap gelaran olahraga terbesar di tanah air ini tak hanya agenda empat tahunan semata, tetapi harus menjadi wadah pemantauan atlet yang akan didorong menjadi pemain nasional ke depannya.
“Kita berharap seperti yang disampaikan PWI tadi, PON bukan hanya agenda empat tahunan tetapi dia harus diletakkan sebagai memantau talenta bibit yang kita akan dorong ke Timnas (tim nasional),” kata dia.
Baca juga: Satgas telusuri atlet terpapar COVID-19 di PON Papua
Dia melanjutkan bahwa PON ini diharapkan menjadi salah satu ajang untuk menyukseskan tujuan dari desain olahraga nasional (DBON).
Desain olahraga ini merupakan dokumen rencana induk yang berisikan arah kebijakan pembinaan dan pengembangan keolahragaan nasional yang memiliki visi-misi “Mewujudkan Indonesia Bugar, Berkarakter Unggul dan Berprestasi Dunia”.
Hal itu telah termaktub dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia (Perpres) Nomor 86 Tahun 2021 tentang Desain Olahraga Nasional atau DBON.
“Setelah PON dan Peparnas kita akan mensosialisasikan, saya minta tolong kepada PWI untuk kita jalan sama-sama untuk menyukseskan desain olahraga nasional ini,” kata dia.
Baca juga: Menpora pastikan PON Papua tak ada gangguan
Sebanyak 7.066 atlet mengikuti PON XX Papua 2021 yang bertanding di 37 cabang olahraga (cabor), 56 disiplin cabor dan 679 nomor pertandingan.
Pewarta: Sihol Mulatua Hasugian
Editor: Edy Sujatmiko
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).