“Saat ini belum ada pertandingan yang terhenti karena insiden. Kita harus melihat dari kacamata lain, ini kegiatan yang dilaksanakan di tengah pandemi. Jadi, jangan kita gunakan kondisi saat normal,” kata Menpora Amali dalam diskusi daring PON Papua yang diselenggarakan Media Center Jakarta, Rabu.
Meskipun ada kontingen yang melayangkan protes pada beberapa cabang olahraga, kata dia, namun hal tersebut sama sekali tak serta merta membuat pertandingan pada cabor tersebut dihentikan.
Lebih lanjut dia menuturkan bahwa apabila ditemukan pelanggaran, maka panitia memastikan akan menjatuhkan sanksi kepada yang bersangkutan.
Baca juga: Menpora sebut PON Papua jadi ajang "talent scouting" atlet
“Sebelumnya ada yang protes. Itu kembali ke makna olahraga itu sportivitas, PON untuk mengabkrabkan sesama anak bangsa sehingga apa yang sudah diambil panitia itu ditangani sesuai dengan aturan,” tuturnya.
Di sisi lain, penyelenggaraan PON yang telah memasuki hari keenam ini mestinya disyukuri bersama, terutama karena membuktikan bahwa pemerintah betul-betul hadir di tanah Papua.
Hal ini juga menghilangkan anggapan yang selama ini melekat bahwa Papua itu dianaktirikan.
“Bisa dilihat dan disaksikan, bahkan ada kontingen yang mengatakan bahwa seolah-olah tidak di Papua,” katanya.
Baca juga: Satgas telusuri atlet terpapar COVID-19 di PON Papua
Apalagi, lanjut dia, PON Papua ini berdampak positif bagi ekonomi warga setempat.
Para pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) di sana, kata dia, dapat memperoleh pendapatan hingga empat kali lipat dari biasanya.
“Secara ekonomi saya lihat begitu menggeliat, saya melihat masyarakat bisa aktif berjualan. Saya tanya ibu bapak (pedagang) katanya sebelumnya misalnya hanya mendapatkan satu, sekarang bisa sampai 3-4 kali lipat,” kata dia.
Dia pun berharap gelaran olahraga yang diikuti 7.066 atlet itu akan semakin menggerakkan ekonomi warga.
Baca juga: Menpora pastikan PON Papua tak ada gangguan
Pewarta: Sihol Mulatua Hasugian
Editor: Edy Sujatmiko
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).