"Saya bangga dengan apa yang sudah diperlihatkan oleh pemain Aceh, mereka berjuang sekuat tenaga hari ini meski hasilnya belum bisa memberikan kemenangan," ujar Fakhri.
Ia mengaku bersama tim sepak bola putra Aceh akan berjuang pada pertandingan selanjutnya ketika berhadapan dengan Sumatera Utara pada pertandingan kedua Grup D babak 6 besar PON Papua.
Baca juga: Sepak bola putra tuan rumah awali enam besar PON Papua kalahkan Aceh
Ia menilai timnya masih berkesempatan untuk lolos ke babak 4 besar meski kalah 0-1 melawan Papua dan mereka akan berjuang sekuat tenaga menghadapi Sumatera Utara.
"Insyaallah kami masih ada kesempatan, ada satu pertandingan lagi tanggal 8 lawan Sumut. Kami akan berjuang kembali sekuat tenaga," jelas Fakhri.
"Mudah-mudahan kami bisa dapat poin. Karena tiga tim satu grup ini kalah 1-0 ini kami masih ada harapan," sambungnya.
Fakhri menilai saat ini yang kesulitan bagi timnya adalah jarak waktu istirahat yang terbatas menjelang menghadapi Sumatera Utara.
Baca juga: PON Papua: Eduard Ivakdalam akui kondisi timnya turun saat hadapi Aceh
Baca juga: PON Papua: Eduard Ivakdalam akui kondisi timnya turun saat hadapi Aceh
Menurut Fakhri saat ini seluruh pemainnya punya tugas berat untuk memulihkan kondisi fisik dalam waktu satu hari meski dirasa agak sulit secara teori.
"Karena waktu istirahat yang memang cuma sehari, tentu ini akan menjadi kerja keras bagi kami untuk mempercepat recovery mereka.
"Meskipun dari sisi teori agak sulit, satu hari. Enggak mudah untuk mempercepat pengembalian kondisi ini. Tapi ini harus kami lakukan," terang Fakhri.
Setelah libur bertanding pada Kamis (7/10) besok, Aceh dijadwalkan akan kembali berlaga pada Jumat (8/10) melawan Sumatera Utara.
Pertandingan ini akan digelar di Stadion Mandala, Jayapura dan jika Aceh kalah atau imbang dalam laga ini, maka kesempatan lolos ke 4 besar semakin sulit.
Baca juga: Menpora bantah ada praktik "sepak bola gajah" di PON Papua
Baca juga: Menpora bantah ada praktik "sepak bola gajah" di PON Papua
Pewarta: Aldi Sultan
Editor: Fitri Supratiwi
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).