KBRN, Merauke: Inspektur Pertandingan Cabang Olahraga (Cabor) Catur Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021, Henry Henratno, memastikan tidak ada protes dari kontingen terhadap hasil pertandingan dan perolehan medali pada nomor Catur perdana, yang dipertandingkan yakni nomor Catur Kilat.
Menurutnya, demi menjalankan sportivitas dan lancarnnya pertandingan, wasit yang memimpin tiap pertandingan Catur tidak boleh memimpin pertandingan atlet dari daerahnya.
Karena, ini akan rawan terjadi kecurangan akibat keberpihakan wasit. Sementara itu, untuk menyatukan persepsi aturan pertandingan, pengarahan pada wasit telah diberikan jauh hari sebelum pertandingan.
"Semua berjalan lancar, tidak ada protes dari atlet ataupun official. Selain itu untuk hindari kecurangan wasit gak boleh mimpin pertandingan yang atletnya juga main" terang Henry, Rabu (6/10/2021).
Wasit yang memimpin pertandingan catur PON Papua sebanyak 45 orang yang, berasal dari berbagai daerah. Menurt Henry, jika diduga terjadi kecurangan, pihak yang keberatan dapat mengajukan protes dan pihaknya memberikan ruang untuk itu.
Selain itu, ujar Henry, untuk memastikan tidak ada unsur kecurangan, Panpel nantinya akan melakukan tes doping para atlet khususnya yang meraih medali. Jika terbukti ada atlet yang memakai doping, tentu harus siap dengan konsekuensinya.
"Kalau ada yang keberatan ya ajukan protes saja, pasti ditindaklanjuti tapi dengan syarat yang sudah ditetapkan. Untuk cegah kecurangan nanti juga kami akan tes doping, gk bolehlah atlet pakek doping," tandas Henry.
Pewarta: Imam Komarudin
Editor: Tegar Haniv Alviandita
Sumber: RRI
