ANTARA

Rekor-rekor baru bermunculan di PON Papua

7 Oktober 2021 09:37 WIB
Rekor-rekor baru bermunculan di PON Papua
Pelari Jawa Barat Tyas Murtiningsih melakukan selebrasi usai nomor Lari 100 meter Putri PON Papua di Stadion Atletik Mimika Sport Center, Kabupaten Mimika, Papua, Rabu (6/10/2021). Tyas meraih medali emas sementara pelari Jabar lainnya Erna Nuryanti meraih medali perak dan pelari Bengkulu Hasruni meraih medali perunggu. ANTARA FOTO/Novrian Arbi/YU (ANTARA FOTO/NOVRIAN ARBI)
Jayapura (ANTARA) - Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua memang sarat dengan rekor, selain baru pertama kali dilaksanakan di Bumi Cenderawasih, banyak pula rekor baru yang terpecahkan pada kejuaraan olahraga empat tahunan terbesar di Tanah Air ini.

Berdasarkan data yang dihimpun media di Jayapura, Kamis, rekor baru banyak tercipta di cabang olahraga atletik yang dilaksnakan di Mimika Sport Complex (MSC), Mimika. Rekor yang terpecahkan tersebut sebelumnya bertahan cukup lama.

Salah satunya, yaitu lari nomor 100 meter putri. Atlet kontingen Jawa Barat Tyas Murtiningsih sukses memecahkan rekor saat babak penyisihan dengan catatan waktu 11,67 detik. Adapun rekor lama dipegang Irene Joseph (11,73 detik) yang dicatatkan pada PON 2000 di Jawa Timur.

"Alhamdulillah, bersyukur. Awalnya juga tidak menyangka (bisa memecahkan rekor)," ujar Tyas kepada Antara di GOR Mimika Sport Complex, Mimika, Papua, Rabu. 

Baca juga: Tyas Murtiningsih tak menyangka mampu pecahkan rekor PON 
Baca juga: Tyas Murtiningsih sebut percaya diri dan doa jadi modal di PON Papua 


Rekor yang dicetak Tyas Murtiningsih terasa istimewa karena ditutup dengan merebut medali emas pada babak final. Hanya saja, catatan waktunya tidak mempertajam rekor yang baru dipecahkan, yakni 11,79 detik.

Rekor berikutnya dicetak oleh atlet lari gawang 110 meter Rio Maholtra. Atlet asal Sumatera Selatan ini membukukan catatan waktu 14,11 detik. Adapun rekor sebelumnya dipegang Eli Zakaria dari Jawa Timur yang dibukukan pada PON 2004 di Sumatera Selatan dengan waktu 14,16 detik.

"Sebetulnya kalau boleh jujur, PON tahun ini merupakan kejuaraan yang rasanya paling grogi saya rasain, mau pingsan rasanya. Akhirnya saya bisa menuntaskan tugas. Target emas oleh provinsi sudah tuntas. Alhamdulillah," kata Rio Maholtra.

Tidak ketinggalan atlet atletik senior Maria Londa. Atlet asal kontingen Bali ini sukses memecahkan rekor PON atas namanya sendiri sekaligus meraih medali emas untuk nomor lompat jangkit dari 13.52 meter menjadi 13.60 meter.

"Semoga banyak prestasi lagi, banyak rekor lagi yang dipecahkan di stadion yang bagus ini," ungkap Maria usai penyerahan medali di Mimika Sport Complex, Mimika.

Dari kolam akuatik, atlet selam kolam putri Jawa Timur Vania Elvira Elent Rahmadani juga mengukir rekor baru di nomor 400 meter surface putri setelah menorehkan waktu 3 menit 29,07 detik. Ini lebih cepat dari rekor kompatriotnya, Angeline Soegianto yang dicetak pada PON 2016 di Jawa Barat dengan waktu 3 menit 30,16 detik. 

Baca juga: Rio Maholtra, sosok Paspampres pemecah rekor atletik 
Baca juga: Maria Londa berharap banyak rekor pecah di PON Papua 
Baca juga: Hari pertama selam kolam, satu rekor terpecahkan di PON Papua 


Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Rr. Cornea Khairany
Sumber: ANTARA