ANTARA

  • Beranda
  • Berita
  • Penerapan prokes di arena dayung dilakukan secara berlapis

Penerapan prokes di arena dayung dilakukan secara berlapis

7 Oktober 2021 11:22 WIB
Penerapan prokes di arena dayung dilakukan secara berlapis
Petugas kesehatan mengecek surat vaksin dari penonton yang akan menyaksikan perlombaan dayung di Teluk Youfena, Kota Jayapura, Kamis (7/10/2021). ANTARA/Asep Firmansyah
Jayapura (ANTARA) - Penerapan protokol kesehatan di arena perlombaan cabang olahraga dayung, Teluk Youfena, Kota Jayapura, pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua dilakukan secara berlapis.

Pewarta ANTARA dari lokasi perlombaan dayung, Kamis, melaporkan sejak gerbang masuk sebelum ke arena pertandingan, petugas dari Satgas Penanganan COVID-19 memeriksa setiap orang yang masuk, baik itu atlet, ofisial, maupun penonton.

Bagi mereka yang menggunakan kendaraan roda empat harus membuka kaca jendela dan mesti memakai masker. Satgas tidak akan membiarkan orang memasuki arena sebelum mereka memakai masker.

Sementara bagi penonton, selain wajib menggunakan masker, kartu vaksinasi juga menjadi salah satu syarat untuk bisa menyaksikan olahraga pacu tersebut. Sementara mereka yang tak memakai masker tidak diperkenankan untuk memasuki arena.

Petugas kesehatan juga mengingatkan penonton, utamanya yang baru mendapat satu dosis suntikan vaksin COVID-19, untuk melengkapi dosis sesuai jadwal yang tertera pada surat vaksin.

Begitu pula saat di arena, nampak Satgas COVID-19 berkeliling, mulai di tribun penonton hingga memasuki arena khusus atlet, mengingatkan untuk tak lepas masker jika tidak bertanding.

Wakil Sekretaris Jenderal PB PODSI Brata Tryana Hardjosubroto mengatakan pihaknya tak akan lelah mengingatkan masyarakat untuk selalu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan di arena.

"Kita selalu mengingatkan lewat pengeras suara tentang pentingnya prokes. Teori komunikasi mengatakan begitu, bahwa harus berulang-berulang terus diingatkan," ujar Brata saat ditemui di arena perlombaan.

Ia mengakui memang masih ada atlet, ofisial, maupun penonton yang terbawa euforia dan kedapatan membuka masker untuk berteriak menyemangati mereka yang tengah berlomba.

Kendati demikian, ia meminta kesadaran semua pihak untuk tetap menerapkan prokes agar tidak terjadi kluster penularan COVID-19 dan perlombaan berjalan aman dan lancar.

"Kita tidak boleh merasa lelah untuk saling mengingatkan walaupun kita lihat sendiri, tak sedikit yang kurang patuh. Mereka bereuforia berlebihan, yang kita khawatir jangan sampai terjadi klaster penularan," kata dia.

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Didik Kusbiantoro
Sumber: ANTARA