Sempat diadang Michael Owen Siburian dan regunya dari Kalimantan Timur di babak perdelapan final, namun laju regu panjat tebing DKI Jakarta yang diperkuat Aspar Jaelolo, Zaenal Aripin, dan Arya Arsyendi Putra masih lebih kencang.
Owen yang bertandem dengan Pangeran Septo Wibowo Siburian dan Arie Wahyu Nur Pratama Hanso dalam regu Speed Relay Kalimantan Timur belum bisa menghentikan DKI Jakarta di babak perdelapan final nomor pertandingan panjat tebing yang mengandalkan kecepatan dan kerja sama tim tersebut.
Baca juga: PON jadi tolok ukur prestasi atlet panjat tebing ikut kejuaraan dunia
Dalam nomor speed relay, masing-masing anggota regu saling beradu cepat memencet tombol penghentian pengatur waktu (timer) di puncak tebing yang berada pada jalur masing-masing regu secara berganti-gantian.
Owen dari Kaltim dan Aspar dari DKI Jakarta saling berhadapan untuk mengawali pertandingan, masing-masing dari jalur A (Aspar) dan jalur B (Owen). Pada pertandingan itu, Aspar berhasil lebih cepat 0,1 detik dari catatan waktu Owen.
Owen yang sempat memimpin saat start, berhasil dikejar Aspar yang akhirnya memencet tombol timer yang berhenti pada catatan waktu 5,722 detik berbanding 5,872 detik.
Dengan keunggulan Aspar tersebut, pemanjat dari DKI berikutnya Zaenal Aripin dan Arya Arsyendi lebih mudah mengungguli lawan-lawannya.
Baca juga: Atlet panjat tebing keluhkan cuaca ekstrem di Mimika
Masing-masing mencatatkan waktu 6,161 berbanding 6,613 saat Zaenal melawan Arie dan 6,454 berbanding 8,676 detik saat Arya melawan Pangeran. Total waktu kedua regu adalah 18,377 detik yang diraih DKI Jakarta dan 21,161 detik yang diraih Kalimantan Timur.
Kecepatan panjatan DKI Jakarta di perdelapan final tak berlanjut di semifinal saat mereka berhadapan dengan regu 'Speed Relay' dari Jawa Timur untuk melangkah ke final.
Jawa Timur yang diperkuat Rahmad Adi Mulyono, Rindi Sufriyanto, dan Fatchur Roji berhasil unggul satu detik dari catatan waktu regu Aspar dan kawan-kawan. Total catatan waktu DKI 18,941 detik, sedangkan Jawa Timur 17,916 detik.
Meski kalah, DKI Jakarta masih bisa berpartisipasi di perebutan peringkat tiga melawan regu 'Speed Relay' dari Jawa Barat. Jawa Barat sebelumnya dikalahkan Jawa Tengah di babak semifinal.
Di babak semifinal itu, Aspar dan kawan-kawan harus berhadapan dengan Jawa Barat yang diperkuat Raharjati Nursyamsa, Alpian Zuri, dan Muhammad Iqbal Kamran.
Iqbal berhasil unggul pada pertandingan awal Jawa Barat melawan DKI Jakarta, yang menurunkan Aspar, dengan catatan waktu 5,606 berbanding 7,326 detik.
Namun keunggulan Iqbal itu gagal dimanfaatkan oleh Alpian Zuri karena dinyatakan mencuri start (false start) oleh dewan hakim pertandingan. Alhasil pertandingan pun berakhir dengan kemenangan DKI Jakarta.
Baca juga: Jawa Barat tambah emas, perak, dan perunggu Panjat Tebing PON Papua
Baca juga: KONI ingin rawat arena panjat tebing di Mimika bersama Pemda dan FPTI
Aspar, Zaenal, dan Arya kemudian dinobatkan sebagai peraih medali perunggu untuk nomor 'Speed Relay' di kejuaraan PON XX Papua.
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Teguh Handoko
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).