Tampil di Auditorium Universitas Cenderawasih, Kabupaten Jayapura, Papua, atlet yang membela martabat Provinsi Sulawesi Selatan itu mengumpulkan total angkatan 340kg.
Debut Rahmat di kancah pertarungan nasional itu berjalan mulus. Tiga angkatan snatch 140kg, 145kg dan 150kg diterabas tanpa kendala. Ia gagal saat mencoba angkatan terakhir clean and jerk seberat 200kg usai mengangkat dengan mulus beban 180kg dan 190kg di awal.
Baca juga: Banten unggul di perebutan emas dan perak angkat besi putra PON Papua
Capaian Rahmat meninggalkan jauh total angkatan sang peraih perak Choirul Anwar dari Jawa Timur yang mengumpulkan total 306kg angkatan (133kg snatch dan 173kg clean and jerk).
Sementara Ketut Ariana harus puas mengemas perunggu untuk Bali dari hasil 305kg total angkatan (snatch 137kg dan clean and jerk 168kg).
Selain tiga peraih podium kemenangan itu, laga final kelas 81kg juga diikuti oleh Nazaruddin dari Kalimantan Timur, Tunggal Arianto dari Lampung, Bambang Wijaya dari Sumatera Utara dan Okik Dwi Cahyono dari Jawa Timur.
Baca juga: Saat lifter Indonesia di Olimpiade berebut medali PON Papua
Baca juga: Lampung raih emas angkat besi PON Papua kelas 61kg
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Rr. Cornea Khairany
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).