Christopher/David memetik kemenangan 6-2, 6-3 atas Imam/Tio di laga final yang digelar di Sian Soor Tennis Center, halaman kantor Wali Kota Jayapura, Kamis.
"Tadi sesuai ekspektasi saya dan David, kita datang ke lapangan penuh percaya diri bisa menang di final hari ini berbekal kemenangan di ronde-ronde sebelumnya," ujar Christopher usai pertandingan.
Baca juga: Hari ini, perebutan lima emas tenis perorangan PON Papua
Dari segi performa, Christopher menilai penampilan bersama pasangannya dalam pertandingan hari ini merupakan penampilan tersolid selama berlaga di PON Papua. Sehingga, merasa cukup puas dengan penampilannya di final.
Sementara itu, Christopher melihat permainan lawan Imam/Tio juga cukup percaya diri, mengingat pasangan tersebut berhasil mengalahkan unggulan dua Muhammad Rifqi Fitriadi/Anthony Sutanto pada babak pertama.
"Saya lihat mereka di ronde kedua dan selanjutnya bermain cukup percaya diri... Dan juga servis dari Imam cukup solid hari ini, persentasinya juga cukup tinggi, dan Tio juga cukup solid di depan net," kata Christopher.
Baca juga: Petenis Rifqi Fitriadi sumbang emas Jatim dari tunggal putra
"Saya rasa mereka adalah pemain muda yang potensial ke depannya," dia menambahkan.
Senada dengan Christopher, David mengatakan memang telah menargetkan emas di ganda putra sejak awal.
"Kita sudah ekspektasi di emas itu jadi sudah confidence dari awal, dari segi performance kita emang cukup solid dari awal, kita jarang membuat miss di servis, di voley, di return kita making show terus. Puji tuhan kita diberi kemenangan yang baik," kata David.
Selain ganda campuran, David juga turun di nomor tunggal putra. Namun, langkahnya terhenti di semifinal setelah kalah dari wakil tuan rumah Papua Barat Muhammad Althaf Daifulla Albaihaqi.
Pada babak final tunggal putra, Althaf dikalahkan oleh wakil Jawa Timur Muhammad Rifqi Fitriadi, yang otomatif membawa pulang emas.
Baca juga: Tenis ganda campuran PON Papua pertemukan "All Jatim Final"
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Teguh Handoko
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).