Aldila menyudahi perlawanan wakil tuan rumah Papua Priska Madelyn Nugroho dengan 6-4, 7-6 (10-7) dalam pertandingan final yang digelar di Sian Soor Tennis Center, halaman kantor Wali Kota Jayapura, Kamis.
"Sejak awal saya sudah mempersiapkan mental untuk permainan yang panjang. Senang akhirnya bisa menyumbangkan emas untuk Jawa Timur," ujar Aldila usai pertandingan.
Aldila juga memuji performa Priska yang menurut dia bermain sangat baik di PON Papua. Sementara, Priska mengatakan bahwa "Aldila bermain lebih agresif."
Petenis muda berusia 18 tahun yang baru saja menyelesaikan tur Junior Grand Slam-nya itu juga berterima kasih kepada seluruh pendukungnya. "Aku sudah memberikan yang terbaik," ujar Priska.
Kemenangan Aldila berarti bahwa Jawa Timur berhasil menyapu bersih emas di tujuh nomor yang dipertandingkan dalam cabang olahraga tenis PON Papua.
Jawa Timur sebelumnya telah membawa pulang emas lewat beregu putra dan putri pada Minggu (3/10). Pada perorangan, Muhammad Rifqi Fitriadi menyumbangkan satu emas lagi lewat nomor tunggal putra usai membungkam wakil Papua Barat Muhammad Althaf Daifullah Albaihaqi.
Selanjutnya, pasangan ganda putra Christopher Rungkat/David Susanto berhasil mengamankan emas usai mengalahkan Achad Imam Ma'ruf/Tio Juliandi Hutauruk, wakil Papua Barat.
Sementara itu, laga final ganda campuran, yang akan berlangsung Kamis malam, mempertemukan "All Jawa Timur" yakni Aldila Sutjiadi/Christopher Rungkat dengan Beatrice Gumulya/Anthony Susanto, sehingga Jawa Timur telah dapat dipastikan memborong tujuh emas cabang olahraga tenis PON Papua.
Cabang olahraga tenis telah bergulir mendahului jadwal resmi PON XX Papua, yang dibuka 2 Oktober dan akan ditutup pada 15 Oktober, dengan laga perdana dimulai pada Minggu (26/9) hingga 7 Oktober.
Baca juga: Tim tenis putra Jawa Timur bawa pulang emas
Baca juga: Jawa Timur dan DKI Jakarta perebutkan emas tenis beregu hari ini
Baca juga: Tim tenis Jawa Timur dominasi nomor beregu PON Papua
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Atman Ahdiat
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).