"Misalnya saja James (Lengkang) yang mencetak emas, itu di luar perkiraan kami karena tidak ada target dari nomor yang dia mainkan. Ada pula atlet kami yang masih berusia 19 tahun mengalahkan pebiliar Pelatna di nomor lainnya," kata Agus di Timika, Kamis.
Pada Selasa, James Lengkang menyabet medali emas perdana bagi tuan rumah setelah mengalahkan Hotmaruli Simarmata pada final nomor "one cushion" tunggal putra.
Pebiliar yang sudah langganan medali emas sejak PON Jakarta 1996 ini, unggul 100-54 atas wakil Sumatera Utara.
Sementara atlet remaja yang dimaksud Agus adalaj M. Faizal Zainuri yang mengalahkan Yoni Rachmanto dari Jawa Tengah pada snooker tunggal putra.
Baca juga: Tim biliar tuan rumah ungkap strategi boyong emas PON Papua
Pada laga yang berlangsung di GOR Biliar SP5 Mimika, Rabu, Faizal mengalahkan Yoni 3-1.
"Dia (Faizal) baru belajar main snooker, latihan baru satu tahun terakhir dan usianya masih 19 tahun. Kemarin dia bisa mengalahkan Yoni yang di PON sebelumnya dapat medali emas," kata Agus.
Pada PON Papua, tim biliar tuan rumah membidik empat emas, namun tidak menutup kemungkinan bisa menyabet delapan medali jika berkaca kepada strategi mereka dalam memasang nomor-nomor andalan pada sektor putri dan carom.
Dengan adanya pergerakan positif dari sektor putra, tim biliar Papua berpotensi besar menggandakan perolehan medali emas melebihi target Pengprov POBSI Papua.
"Kami punya peluang do semua nomor, tapi yang paling besar di carom dan putri. Jadi kalau ada nomor lain yang menyumbang emas, itu sebuah kejutan dan kami sangat bersyukur," pungkas pria yang juga sekretaris umum Pengprov POBSI Papua ini.
Baca juga: Target empat emas PON sesuai perhitungan jitu POBSI Papua
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Jafar M Sidik
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).