ANTARA

  • Beranda
  • Berita
  • Voli putra DKI terlalu tangguh bagi Papua Barat saat menang telak 3-0

Voli putra DKI terlalu tangguh bagi Papua Barat saat menang telak 3-0

7 Oktober 2021 20:21 WIB
Voli putra DKI terlalu tangguh bagi Papua Barat saat menang  telak 3-0
Tim voli putra DKI Jakarta di sela melawan Papua Barat pada babak empat besar PON XX Papua di GOR Koya Koso, Kota Jayapura, Kamis (7/10/2021). (ANTARA/Fiqih Arfani)
Kota Jayapura (ANTARA) - Tim bola voli putra DKI Jakarta membuka jalan menuju final usai mengandaskan perlawanan Papua Barat dengan skor 3-0 pada babak empat besar Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua di GOR Koya Koso, Kamis.

Bermain di hadapan ratusan penonton, anak asuh Victor Laiyan itu menang masing-masing dengan skor 25-22, 25-22 dan 25-16.

Di set pembuka, kedua tim sempat bermain ketat, bahkan sampai menjelang skor akhir. Tapi, berbekal pengalaman dan ketenangan pemain, Okky Damar Saputra dan kawan-kawan merebut set awal dengan selisih tiga angka, 25-22.

Baca juga: Voli putra DKI tak terkalahkan di penyisihan usai hajar Sumut

Skor sama tersaji di set kedua. Papua Barat yang dilatih Sandra C. Mandosir juga sempat memberikan perlawanan sengit kepada DKI. Namun, Robby Firmansyah dan kawan-kawan harus mengakui keunggulan tim Ibu Kota.

Spike kiri cukup keras dari Okky Damar Saputra gagal diantisipasi pemain bertahan Papua Barat dan menutup set kedua 25-22 untuk membawa DKI memimpin 2-0.

Di set ketiga, DKI semakin mendominasi. Blok-blok yang lebih efektif dan kesalahan pemain Papua Barat membuat set ketiga dimenangkan kembali oleh DKI dengan skor 25-16.

Baca juga: Voli putra DKI lolos fase grup usai kalahkan juara bertahan Jatim 3-2

Secara statistik, DKI Jakarta sebanyak 42 kali mendapat angka dari smash atau spike, sembilan kali blok, dua kali servis, dan 22 kali mendapatkan poin gratis dari kesalahan lawan.

Sedangkan, Papua Barat 39 kali mendapat angka dari spike, tiga kali blok, dan 18 kali dari kesalahan lawan.

Kemenangan tersebut membuat DKI berpeluang besar lolos ke final dan mencapai ambisinya untuk meraih medali emas.

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Didik Kusbiantoro
Sumber: ANTARA