Yeremia mengaku lebih siap dibanding atlet-atlet non-pelatnas karena dia tidak putus latihan selama pelatnas. Dari pengalaman bertanding pun, pebulu tangkis berusia 21 tahun itu sudah pernah turun dalam beberapa turnamen internasional tahun ini, seperti Thailand Open, Spain Masters, dan Swiss Open.
Namun demikian, ia tidak merasa terbebani dengan statusnya tersebut.
“Saya pribadi tidak ada beban karena saya pelatnas dan saya latihan pagi-sore rutin setiap hari. Sedangkan yang non-pelatnas latihannya tidak se-intens kami, pertandingan tidak ada juga jadi kalau saya lebih yakin. Dari fisik dan segi teknik saya menang,” kata dia saat diwawancarai di GOR Waringin, Jayapura, Kamis.
Baca juga: Maluku berharap tambah dua emas dari dayung PON Papua
Hal serupa disampaikan oleh Amri. Status atlet pelatnas membuat dia lebih pede bertanding dan berani memasang target pribadi merebut medali emas PON Papua.
“Target (DKI Jakarta) belum diberi tahu harus gimana, yang penting kalau saya target pribadi semaksimal mungkin, kalau bisa emas,” kata dia.
Yeremia dan Amri merupakan dua dari lima atlet putra pelatnas yang membela DKI Jakarta pada PON Papua.
Selain dua atlet tersebut, lima atlet putra lainnya yang memperkuat DKI Jakarta di PON Papua adalah Christian Adinata, Karono, dan Yonathan Ramlie di sektor tunggal putra, serta Adnan Maulana/Ghifari Anandaffa Prihardika di ganda putra.
Beregu putra DKI Jakarta yang datang sebagai unggulan kedua telah memastikan tiket ke semifinal setelah menang mutlak 5-0 atas Sumatera dan Bali pada fase penyisihan grup.
Baca juga: Dua pebiliar Sumut tembus final divisi snooker
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Jafar M Sidik
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).