RRI

Kisah Kontingen Bangka Belitung di Merauke

7 Oktober 2021 23:30 WIB
Kisah Kontingen Bangka Belitung di Merauke

KBRN, Merauke: Membawa rasa percaya diri dan sikap optimisme ke tanah Papua untuk mengikuti perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua, Kontingen Bangka Belitung (Babel) mendapatkan hal yang menarik dari awal menginjakan tanah di Bumi Cendrawasih.

Ketua Kontingen Babel, Tri Haryono mengatakan selama berada di Merauke, timnya ini merasa ada saja kekuarangan selalu terjadi pada setiap pelaksanaan PON. Karena menurutnya transportasi menjadi kendala umum pada PON yang bergulir tahun ini.

"Tentunya secara umum memang beberapa PON yang sudah diikuti, tentunya memang dengan segala keterbatasan dan juga beberapa juga itu merupakan kendala yang sangat umum. Transportasi biasanya," ucap Tri usai menghadiri konfrensi pers di RRI Merauke, Kamis (7/10/2021).

Diketahui, setibanya di Bandara Mopah, Kabupaten Merauke, kontingen ini disambut langsung oleh tarian dan lagu asli daerah berjuluk Kota Rusa itu.

Lebih lanjut, dirinya pun sangat mengapresiasi atas apa yang sudah dilakukan oleh pantia PON. Karena disamping kendala yang ada, lain daripada itu sudah sangat baik.

Bahkan menurut Tri PON ini merupakan ajang multi-event terbaik yang pernah ia ikuti jika dibandingkan PON sebelumnya.

"Untuk makanan justru kami tidak menduga bahwa pelayanan makan di Merauke ini sangat-sangat baik dan hal ini tentunya mengejutkan. Justru di Papua ini yang terbaik dari PON yang pernah saya ikuti sebelumnya," terangnya.

Selama berada di Merauke, daerah yang dikenal dengan julukan Negeri Laskar Pelangi ini juga menyempatkan diri untuk mengunjungi area perbatasan antara Indonesia - Papua New Guniea (PNG) di Pos Lintas Batas Negara Sota, Merauke.

Bahkan tak jarang dirinya melihat garis tipis senyuman dari warga sekitar yang ditegurnya saat berjalan. Sehingga warga Merauke layaknya warga Jawa yang ramah akan senyuman.

"Kita sudah melihat-lihat tapal batas sana, alhamdulillah jalannya serta infrastruktur bagus. Kondisinya juga memungkinkan. Hidup tenang dan damai yang kita tangkap seperti itu disini," jelas Tri.

Disamping itu sebagai Atlet Sepakbola Wanita Babel Vivi Oktavia mengaku belum punya pengalaman banyak saat di Merauke. Mengingat pelatih mengarahkan seluruh anak asuhnya untuk fokus berlatih agar dapat meningkatkan stamina sebelum bertanding.

"Kalau pengalaman ya belum ada sih. Karena belum pernah keluar. Itu juga keluarnya di sekitar lapangan (Stadion Katapal) doang. Terus melihat mes-mesnya aja," ucap wanita berambut pendek itu.

Wanita yang juga akrab disapa Vivi ini mengatakan dari segi kuliner yang ada di Merauke cukup enak dan sesuai lidah bagi dirinya yang pemilih dalam soal makanan. Sedangkan untuk daging rusa yang khas akan Merauke, Ia enggan memakannya karena seorang vegetarian.

"Kalau untuk makanan sih udah cukup baik lah. Kalau daging rusa belum pernah. Karena saya beragama Budha, jadi saya tidak makan daging," terang Vivi.

Sejauh ini dirinya kembali menjelaskan, anak-anak Provinsi Papua khususnya Merauke yang identik dengan rambut keriting kecil ini sangat disukainya. Karena menurut Vivi sendiri hal tersebut menyenangkan baginya.

"Hal unik yang saya lihat di Merauke itu lebih suka melihat anak-anaknya itu karena lucu. Lihat rambut-rambutnya yang keriwil dan ramah-ramah gitu," pungkasnya.

Kontingen Bangka Belitung sendiri, untuk di kluster Merauke menurunkan atletnya mengikuti sebanyak 4 cabor saja, meliputi catur, motor cross, sepakbola wanita dan gulat.

Pewarta: Rendy Fahlepy
Editor: Syarif Hasan Salampessy
Sumber: RRI