RRI

Catenaccio Jadi Inspirasi Tim Putri Jakarta

8 Oktober 2021 13:50 WIB
Catenaccio Jadi Inspirasi Tim Putri Jakarta

KBRN, Merauke: Kesebelasan putri DKI Jakarta bermain efektif pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX kali ini. Dari dua laga yang telah dilakoni anak asuh Iswadi tersebut, keduanya diakhiri dengan kemenangan DKI Jakarta 1-0. 

Pada saat laga melawan Bangka Belitung, Minggu (3/10/2021) sore, DKI unggul berkat gol tunggal Carla Bio Pattinasarany di menit ke-83. Sedangkan pada pertandingan melawan Kalteng, Nur Fajriah dkk juga cukup puas atas keunggulan satu gol, Kamis (7/10/2021) siang, di Stadion Katapal Merauke.  

Shalika Aurelia Viandrisa, gelandang enerjik DKI Jakarta mengaku timnya bukan tipe pemuja penguasaan bola atau menyerang secara frontal. Tak jarang, DKI Jakarta malah menahan serangan dengan sabar. 

"Mungkin Anda tahu ketika Italia di Euro 2020 melawan Inggris. Nah, kami bermain seperti itu. Kami bermain tenang dan tidak selalu menyerang," tutur Shalika. 

Pola permainan yang dimaksud pemain nomor punggung 4 itu adalah taktik catenaccio ala Italia. Keberhasilan Italia menjadi juara di bawah besutan Roberto Mancini tak lepas dari filosofi lama, catenaccio

"Kami memang bukan tim yang banyak-banyakan menyerang atau ball possesion. Kami bermain solid dan apabila ada kesempatan langsung menyerang," ungkap pemain multi posisi itu. 

Bendung serangan

Menariknya, manajer tim Uden Kusuma Wijaya mengamini pernyataan Shalika. Bagi Uden, kemenangan dan poin penuh lebih berharga daripada sekadar mendominasi laga. 

"Yang terpenting sebenarnya adalah kami menang," ujar Uden, Kamis sore, usai pertandingan melawan Kalteng. 

Filosofi catenaccio atau sistem gerendel memang lekat dengan sepak bola Italia. Hal itu yang menyebabkan negara asal Pizza itu melahirkan sejumlah bek tangguh yang disegani lawan. 

Helenio Hererra, pelatih legendaris Inter Milan, merupakan salah satu perintis fondasi catenaccio di Italia. Kala membesut Inter di periode 1960-1968, Hererra sukses memberikan Inter tiga kali gelar juara Liga Italia, dua kali Piala Champions dan dua kali juara Piala Interkontinental. 

Uden pun tak malu mengakui jika tim putri DKI Jakarta kerap menahan serangan lawan untuk menemukan momentum yang tepat melakukan serangan balik mematikan. 

"Kami memang mempelajari dulu lawan yang kami hadapi, di mana celahnya. Ketika sudah melihat celahnya, kami kemudian menyerang pada kelemahan lawan," terangnya. 

Tentunya efektivitas catenaccio tim putri DKI akan kembali diuji keampuhannya, Sabtu (9/10/2021) pagi, di Stadion Katapal, Merauke. Mampukah Shalika dan rekan-rekan mengulang kesuksesan di babak penyisihan grup akan dibuktikan ketika menghadapi tim putri Jawa Barat. 

Pewarta: Rosihan Anwar
Editor: Nugroho
Sumber: RRI