Pengurus PODSI Sultra Bachtiar di Kendari, Kamis mengatakan kebiasaan sejak dulu Sultra mengikuti PON membawa peralatan pertandingan sendiri.
"Sultra meminimalisasi ketergantungan peralatan yang akan digunakan saat bertanding dengan membawa peralatan sendiri," kata Bachtiar.
Baca juga: Tim dayung Jambi bidik tiga emas PON Papua meski tak bawa peralatan
Pelatih dayung jenis perahu naga Sultra H. Amiruddin mengatakan panitia PON cabang olahraga dayung menyediakan peralatan pertandingan namun tidak semua jenis lomba sehingga peserta mengantisipasi dengan membawa perahu.
"Peserta sudah pengalaman sehingga dapat membayangkan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi di lapangan. Tidak semua perahu yang disiapkan panitia memiliki kualitas sama sehinga merugilah peserta yang kebagian perahu jelek," katanya.
Oleh karena itu, Sultra membawa perahu yang diyakini terbaik untuk digunakan berlomba sehingga anak-anak juga memiliki motivasi yang kuat.
Ia memprediksi persaingan perebutan medali emas pada jenis perahu naga akan berlangsung ketat namun Sultra bertekad membuat kejutan di Bumi Cenderawasih Papua.
"Tidak ada atlet dan pelatih yang menjamin merebut medali emas pada ajang setingkat PON. Semua atlet dan daerah memiliki optimisme yang sama menjadi jawara," ujarnya.
Tim perahu naga Sultra berkekuatan 22 pedayung putra dan putri yang akan berlaga pada enam nomor lomba.
Baca juga: Pengprov PODSI Maluku: pelatih berjasa membentuk atlet berprestasi
Baca juga: Pedayung putri Sulawesi Tenggara bidik dua emas PON Papua
Baca juga: Kontingen "gendut" Cabor Dayung Sumbar menuju Papua
Pewarta: Sarjono
Editor: Fitri Supratiwi
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).