"Ini emas pertama saya di PON," kata Zul Ilmi dalam sesi wawancara media di Auditorium Universitas Cenderawasih, Kabupaten Jayapura.
Zul Ilmi mencatat total angkatan 330kg, masing-masing150kg untuk angkatan snatch dan 180kg untuk clean and jerk.
Sementara medali perak direbut oleh lifter Jawa Timur Sofyan Listianto yang membukukan total angkatan 318kg (snatch 140kg dan clean and jerk 178kg).
Lifter Lampung Roy Samsul Bahri memperoleh medali perunggu setelah membukukan total angkatan 311kg dengan snatch 138kg dan clean and jerk 173kg.
Baca juga: Lifter Diah Ayu pecahkan rekor nasional di PON Papua
Sedangkan Dorian Yates dari Jawa Tengah pulang tanpa medali setelah menorehkan total angkatan 303kg (143kg Snatch dan 160kg clean and jerk).
M Ramdhan dari Jawa Barat juga begitu setelah membuat total angkatan 303kg (137 Snatch dan 166 clean and jerk). Juga wakil tuan rumah Boy Sandika Agung yang mencatat total angkatan 208kg (125kg Snatch dan 155kg clean and jerk).
Pelatih angkat besi Aceh Effendi Eria mengatakan Zul pernah mengincar mendali kejuaraan nasional pada 2017, namun tidak ada kesempatan karena nomor yang dipertandingan tak tersedia.
"Tidak ada nomornya untuk Zul. Karena kelasnya tidak dipertandingkan 2017. Di Pelatnas 2019 juga tidak ada. Adanya baru di Vietnam untuk kelas 96kg," kata dia.
Zul baru bergabung di Pelatnas awal 2021 yang dipersiapkan untuk pertandingan Sea Games.
Pencapaian Zul dalam PON Papua ini adalah juga rekor baru PON dalam kelas 96kg. Zul juga mencatat rekor baru nasional Pra PON Jawa Barat di Bandung pada 2019 dari 328kg menjadi 330kg.
Baca juga: Jateng tambah emas PON Papua dari angkat besi kelas 73kg putri
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Jafar M Sidik
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).