Enam emas yang diraih Jabar masing-masing melalui nomor Lightweight Men's single Sculls (LM1X), Pairs (M2-), Lightweight Women's Double Sculls (LW2X), Men's Quadruple Sculls (M4X), Women's Double Sculls (W2X), dan Men's Eight (M8+).
Secara total, Jawa Barat sudah mengumpulkan 14 emas, 7 perak, dan 6 perunggu hingga Jumat pukul 18.00 WIT dari nomor canoeing dan rowing. Jabar berpeluang menambah pundi-pundi emas di nomor perahu naga yang akan digelar mulai Minggu.
Baca juga: Tim dayung Jawa Barat berjaya saat borong enam emas rowing
Sementara di posisi kedua perolehan medali cabang olahraga dayung ditempati Sulawesi Tenggara dengan raihan lima medali emas, satu perak, satu perunggu.
Adapun tuan rumah berada di urutan tiga dengan tiga emas, tiga perak, dan empat perunggu. Maluku tiga emas, dua perak, dan satu perunggu. Posisi kelima ditempati kontingen dayung Riau dengan tiga emas dan dua perak.
Pelatih Rowing Jawa Barat Sjafril mengatakan pundi-pundi emas yang disumbangkan lewat rowing merupakan buah dari pembinaan secara berkelanjutan. Bahkan saat pandemi, tim rowing Jabar tetap melakukan pemusatan latihan di Karawang.
Baca juga: PODSI Maluku: Raihan dua emas dayung hasil evaluasi sejak 2012
Pemusatan latihan itu selain untuk meningkatkan performa atlet, juga untuk melindungi mereka agar tidak terpapar COVID-19. Berbeda apabila mereka pulang ke rumah masing-masing, risiko penularan tergolong tinggi.
"Kita berusaha tetap latihan di Kamp Cipule, saat itu pandemi lagi tinggi-tingginya, jadi kami meminta anak-anak untuk tidak pulang dulu," kata dia.
Ia berharap hasil yang dipersembahkan dayung dapat membuat Jawa Barat mempertahankan juara umum PON seperti saat jadi tuan rumah pada 2016 dulu.
Baca juga: Menpora harapkan arena dayung munculkan atlet terbaik Papua
Baca juga: Sulawesi Tenggara kawinkan emas dayung nomor W1X dan W2-
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Fitri Supratiwi
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).