Namun, justru perasaan segan kerap muncul di kalangan juniornya sehingga terkadang membuat Sapwa harus membuat suasana lebih cair saat bertanding.
"Sebagai senior, kebetulan sebagai pemegang rekor, saya enggak diem. Maksudnya pengen 'sharing' ke mereka," kata Sapwa, di Mimika, Jumat.
Pria kelahiran 13 Mei 1993 itu mengaku ketegangan setiap bertanding pasti ada, termasuk dirinya juga masih merasakan meski sudah punya banyak pengalaman bertanding.
"Jelas ada yang tegang, saya sendiri tegang," kata peraih medali emas nomor lompat jauh dan lompat jangkit Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua itu.
Karena itu, Sapwa berusaha berbagi cerita soal pertandingan kepada lawan-lawannya agar sama-sama menikmati pertandingan.
"Sharing bagaimana pertandingan jadi lebih 'enjoy'. Jadi, enggak merasa senioritas banget, lebih 'enjoy' lah," ujar peraih medali emas lompat jangkit PON 2016 itu.
Sapwa mewakili Nusa Tenggara Barat (NTB) turun di dua nomor PON Papua, yakni lompat jauh dan lompat jangkit, sekaligus mengamankan medali emas keduanya.
Di nomor lompat jangkit, peraih medali emas atletik nomor lompat jauh di SEA Games 2019 itu mencatatkan lompatan sejauh 15,48 meter, sedangkan di nomor lompat jauh mencatatkan jarak 7,58 meter.
Rekor PON untuk nomor lompat jangkit yang dicetak Sugeng Jatmiko pada 1996 dengan jarak sejauh 15,91 meter belum terpecahkan pada PON Papua.
Namun, Sapwaturrahman masih memegang rekor nasional yang dicetaknya pada 2019 dengan lompatan sejauh 16,21 meter.
Pertandingan PON XX Papua cabang olahraga atletik berlangsung mulai 5 hingga 14 Oktober 2021 di GOR Mimika Sport Complex dan Kompleks Freeport Kuala Kencana.
Terdapat 23 nomor perlombaan putra dan putri yang dipertandingkan untuk memperebutkan 46 medali emas, 46 medali perak, dan 46 medali perunggu.
Baca juga: Sapwaturrahman sudah berupaya maksimal pecahkan rekor PON
Baca juga: Sapwaturrahman berencana boyong keluarga ke Lombok usai PON Papua
Baca juga: Sapwaturrahman: anak buat ekstra semangat bertanding di PON
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Atman Ahdiat
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).