Danu mengatakan dirinya terbantu oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur yang membuat persiapan mereka jadi cukup panjang.
"Jadi hampir tiga tahun lebih kami berlatih yang memang berjenjang. KONI Jatim ada empat pilar program (pelatihan), ada pilar kesehatan, gizi, psikologi, dan fisik. Itu yang mendukung perkembangan kontingen kami sehingga jalannya pemusatan latihan daerah menjadi bagus," kata Danu di area tribun Arena Panjat Tebing SP2 Mimika, Papua, Jumat.
Baca juga: Jawa Timur pimpin klasemen perolehan medali panjat tebing
Selain itu, kata Danu, dukungan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga bagus sekali buat memotivasi para atlet yang akan bertanding di PON Papua.
Sehingga para atlet bisa menjawab target realistis maupun target optimistis yang diberikan oleh Pemprov Jatim.
"Dukungan dari Pemerintah Provinsi juga bagus sekali," kata Danu.
Adapun target realistis Jawa Timur adalah lima medali emas, sedangkan target optimistisnya enam medali emas.
Danu mengatakan target realistis muncul belakangan karena adanya pandemi COVID-19 yang menyebabkan Jatim buta kekuatan lawan.
Namun kedua target itu sama-sama bisa tercapai oleh Jawa Timur, yang pada pagelaran PON Papua kali ini berhasil meraih enam medali emas, lima perak, dan tiga perunggu.
"Kami buta dengan kekuatan provinsi lain. Jadi itu yang menyebabkan ada target realistis. Tapi alhamdulillah, hasilnya bisa bagus," kata Danu.
Baca juga: Pesan damai untuk Papua lewat tari penutupan panjat tebing PON XX
Baca juga: Jatim tambah dua medali emas dari panjat tebing
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Teguh Handoko
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).