KBRN, Mimika: ‘Kerja keras tidak akan mengkhianati hasil’.
Ungkapan tersebut rasanya pantas disematkan kepada atlet Tarung Derajat Sumatera Utara, Farhan Attamamil Arda.
Mahasiswa Semester VII Fakultas komunikasi Islam UINSU ini berhasil melangkah ke babak semifinal, Pekan Olahraga Nasional (PON) ke XX Papua.
Hasil yang dirah Farhan tidaklah mudah.
Perjuangan dan latihan keras selama di daerah ia jalani dengan tekun.
Porsi latihan ditambah guna meningkatkan performanya di PON.
Kepada RRI.co.id, Farhan mengaku menjalani latihan tarung selama 25 ronde.
Padahal dalam laga sesungguhnya, hanya berlangsung tiga ronde.
“Sebelum lolos ke Papua saya berlatih selama 25 ronde sehari. Jadi gak memungkinkan di atas matras itu cuma 3 ronde itu bisa,” ujar Farhan kepada RRI.co.id di Timika, Jumat (9/10/2021).
Dalam satu pekan, Farhan hanya memiliki libur latihan satu hari.
Hal itu ia lakukan selama dua tahun sebelum PON berlangsung.
“Satu minggu biasanya, setiap hari dan rest-nya cuma sekali. Dua tahun kami latihan di Unimed,” tutur Farhan.
Pada PON tahun ini Farhan tentu sudah pasang target medali emas.
Menghadapi atlet Bali, Dewa Komang Handika Putra di semifinal, Farhan siap memberikan perlawanan maksimal.
“Kalau bisa emas ya emas lah. Semua itu keberanian sama doa orang tua saja. Aku sempat down tadi, cuma banyak doa orang tua tadi masuk dalam diri aku. Semifinal lawan Bali harus gas habis-habisan,” tandasnya. (Miechell Octovy Koagouw)
Pewarta: Joko Saputra
Editor: Nugroho
Sumber: RRI
