"(Pembinaan atlet) Bisa berkembang dengan baik, karena ibaratnya semua infrastruktur olahraga ada," kata Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga, Gatot S Dewabroto, dalam laman InfoPublik, Sabtu.
Menurut Gatot, berkaca dari pengalaman negara lain, pembangunan infrastruktur olahraga oleh pemerintah memang mendorong berkembangnya prestasi atlet yang dimiliki oleh suatu wilayah sehingga, kemampuan yang dimiliki oleh atlet dapat berkembang secara signifikan melalui latihan yang digelar secara rutin di fasilitas-fasilitas olahraga yang telah dibangun.
"Seperti yang terjadi di Barcelona, Spanyol setelah habis gelaran Olimpiade, banyak atlet yang lahir dari sana," kata Gatot dalam dengan tema "Dari Solo ke Papua, Semangat Olahraga Menyatukan Bangsa" .
Keberadaan infrastruktur sangat penting dalam meningkatkan prestasi atlet. Oleh karena itu, Gatot sangat mengapresiasi langkah Kementerian Dalam Negeri dalam menerbitkan aturan yang berkaitan dengan pemeliharaan infrastruktur olahraga saat PON Papua.
Dalam aturan itu disebutkan pemeliharaan harus dilakukan oleh instansi pemerintah atau Unit Pelaksana Teknis (UPT). Dengan begitu, kondisi infrastruktur yang dibangun dapat selalu prima sehingga bisa dipergunakan sebagai sarana latihan bibit-bibit muda atlet dari berbagai cabang olahraga di Papua.
Baca juga: Kemenkeu hibahkan 8 venue PON bernilai Rp1,3 triliun untuk Papua
"Kami bersyukur adanya kebijakan pemeliharaan infrastruktur PON Papua dilakukan UPT," kata Gatot.
Pemerintah juga telah memasukkan Papua sebagai salah satu provinsi potensial yang dinilai mampu mencetak atlet-atlet unggulan. Hal tersebut, tertuang dalam aturan yang baru disahkan Presiden Joko Widodo yakni Perpres Desain Besar Olahraga Nasional.
Aturan ini secara gamblang menyebutkan, Papua masuk sembilan wilayah yang akan dijadikan sentra pencetak atlet berkualitas dari berbagai cabang olahraga.
"Di antara sembilan wilayah lain, Papua menjadi sentra-sentra penghasil atlet unggulan tingkat nasional," kata Gatot.
Untuk PON Papua, pemerintah telah membangun berbagai infrastruktur dan sarana cabang olahraga tersertifikasi Internasional, seperti Istora Papua Bangkit seluas 7.740 meter persegi yang memiliki kapasitas 3.148 kursi tribun yang di dalamnya ada arena akuatik dan arena panahan.
Lalu arena dayung di Teluk Youtefa, Kota Jayapura, yang berluas 19.771 meter persegi dengan luas lintasan 1.7 hektare, arena kriket di Doyo Baru, Kabupaten Jayapura, untuk arena hoki dalam ruangan yang memiliki luas 7.425 meter persegi.
Venue lainnya adalah arena sepatu roda di Bumi Perkemahan Waena, Kota Jayapura.
Baca juga: PLN gerak cepat bantu perbaiki instalasi venue milik MSC
Pewarta: Dadan Ramdani
Editor: Jafar M Sidik
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).