KBRN, Timika: Kemenangan Jawa Barat atas tuan rumah Papua dari nomor 10 Ball Female Double atau Bola 10 Ganda Putri cabang olahraga Biliar pada gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021 menjadi momen tidak terlupakan bagi seluruh Kontingen Biliar Jawa Barat.
Bagaimana tidak, kemenangan Annita dan Amanda menjadi momen “pecah telur” raihan emas pertama bagi Kontingen Jawa Barat di Biliar.
Baik Annita maupun Amanda medali emas yang diraih juga medali emas pertama bagi keduanya. Sehingga raihan ini menjadi sangat berkesan terutama bagi Annita yang mengakhiri puasa juara setelah tiga gelaran PON dilalui tanpa emas.
“Rasanya campur aduk ya tegang, senang, tapi bersyukur akhirnya kami bisa menang. Final ini final saya yang ke enam dan baru berhasil kali ini (dapat emas) berhasil,” ujar Amanda pada sesi konferensi pers usai pertandingan Jumat (8/10/2021) malam.
Tidak hanya bagi Amanda, Annita pun mendapatkan momen perdana baginya dalam raihan kemenangan semalam. Dimana PON XX Papua adalah PON pertama baginya.
Annita yang sebelumnya juga tampil di final 10 Ball Female Single atau Bola 10 Tunggal Putri pada Rabu (6/10/2021) hanya mampu meraih medali perak setelah kalah dari atlit tuan rumah Papua Silviana Lu.
Sehingga kemenangan kali ini layaknya dendam yang mampu dibalaskan oleh Annita.
“Saya mengucap syukur kepada Tuhan dan saya berterima kasih kepada kak Manda (Amanda Rahayu) karena selama pertandingan tadi dia yang menenangkan saya,"ucap Annita.
Atlet muda Jawa Barat ini juga menyebut bahwa usai kemenangan ini masih harus mempersiapkan diri karena akan kembali bertemu dengan Silviana Lu.
“Ya saya senang bisa berhasil revenge (membalas) keklahan sebelumnya, dan saya akan mempersiapkan diri lagi karena nanti akan ketemu dia (Silviana Lu) juga di nomor lain," aku Annita.
Pelatih Tim Biliar Jawa Barat Mochamad Ujang Saefudin menyebut hasil yang diraih Amanda dan Annita memang sesuai target tim. Karena keduanya telah dipersiapkan sejak lama.
“Bahwa dari tim pelatih Jawa Barat sudah mempersapkan di nomor yang ini. Karena pada masa pandemi ini tidak ada daerah yang dapat melakukan sparing ke luar negeri," kata ia.
Pewarta: Niar Abdul Litiloly
Editor: Nugroho
Sumber: RRI
