ANTARA

Voli pasir putri NTB-1 tantang DIY-1 di final

9 Oktober 2021 09:49 WIB
Voli pasir putri NTB-1 tantang DIY-1 di final
Pertandingan bola voli pasir putri NTB-1 melawan Jatim-1 pada babak semifinal PON XX Papua di kompleks GOR Koya Koso, Kota Jayapura, Sabtu (9/10/2021). (ANTARA/Fiqih Arfani)
Kota Jayapura (ANTARA) - Tim bola voli pasir putri Nusa Tenggara Barat (NTB)-1 akan menantang Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)-1 di babak final Pekan Olahraga Nasional XX tahun 2021.

Kedua tim sama-sama sukses mengalahkan lawannya di babak semifinal yang digelar di arena voli pasir kompleks GOR Koya Koso di Kota Jayapura, Sabtu.

Tim DIY-1 yang diperkuat Yokebed Purari Eka Setyaningrum-Maria Dwiningtyas mengalahkan rekan satu provinsinya, DIY-2 yang diperkuat Bernadetta Shella Herdanti-Sari Hartarti.

Skor akhir 2-0, yang set pertama maupun kedua angkanya sama, 21-14 dan 21-14.

Baca juga: Tim voli pasir putri Jateng terus melaju setelah kalahkan DKI Jakarta
Baca juga: Voli pasir putri DIY siap penuhi target emas


Sedangkan, NTB-1 yang diperkuat Allysa Mutakhara dan Desi Ratnasari mengalahkan Jatim-1 yang diperkuat Diva Rista dan Nur Atika Sari.

Juara bertahan voli pasir edisi PON tersebut membutuhkan waktu tiga set untuk menang. Bahkan, set awal kalah 19-21, kemudian menang 21-17 dan 15-9.

“Kami sempat terkejut dengan permainan Jatim yang luar biasa dan menang di set awal. Tapi set berikutnya anak-anak bermain tenang dan fokus. Syukurlah akhirnya kami menang,” ujar Asisten Pelatih Voli Pasir NTB Surahman Sidik ditemui usai pertandingan.

Ia juga melihat penampilan Jatim bermain tanpa beban sehingga bisa lepas, di satu sisi anak asuhnya terbebani status juara bertahan.

“Lawan DIY di final tidak boleh terulang kesalahan sendiri dan harus konsentrasi sejak awal. Kami harap anak-anak jaga pola makan, jaga kesehatan dan siap untuk partai puncak,” katanya.

“Target NTB membawa pulang satu medali emas. Semoga tercapai, bahkan di nomor putri maupun putra. Kami akan berusaha maksimal meraihnya,” tambah Surahman.

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Teguh Handoko
Sumber: ANTARA