"Saya bersyukur sekali, ternyata ada pelayanan vaksinasi di sini. Kebetulan juga saya sedang cari-cari tempat vaksin untuk dosis kedua," kata seorang penonton Irwandi Yogo Suaka (43) di Jayapura.
Pria yang juga dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Uncen itu memanfaatkan pelayanan vaksinasi dengan menghampiri meja pendaftaran di depan pintu utama Auditorium Uncen.
Baca juga: PON tingkatkan cakupan vaksinasi COVID-19 di Papua
Persyaratan yang wajib diperlihatkan kepada petugas adalah bukti tangkapan layar dari sertifikat vaksin dosis pertama. Yogo menerima vaksin produksi Sinopharm sesuai dengan dosis pertama pada 11 September 2021.
"Awalnya agak bingung juga mau nonton lifter Aceh Nurul Akmal sebab saya baru disuntik dosis pertama. Tapi ada petugas yang memberitahu bahwa ada pelayanan vaksin di pintu depan," katanya.
Penonton lainnya Deshika Indah Sari (21) menjalani vaksinasi dosis pertama. "Saya untuk keperluan perjalanan ke luar kota ada saudara yang mau menikah. Sambil nonton mau vaksin juga, biar sekalian," katanya.
Awalnya Warga Organda, Kota Jayapura itu sempat tidak yakin dengan khasiat vaksin. Namun karena sebagian keluarga telah divaksin dan tidak terjadi efek samping, ia pun turut divaksin.
Petugas pelayanan vaksinasi Auditorium Uncen Pengatur Tingkat 1 Bidokes Polda Papua Junianti mengatakan pelayanan vaksinasi sudah dibuka sejak Rabu (6/10). Rata-rata per hari bisa menyuntikkan delapan hingga 15 penonton.
"Di sini tidak hanya vaksin dosis pertama, tapi juga boleh untuk dosis kedua. Selama ada bukti sertifikatnya," katanya.
Junianti menyediakan tiga meja pelayanan. Dua meja penyuntikan vaksin COVID-19 dan satu meja pelayanan antigen.
"Syarat menonton di venue kan memang sudah divaksin. Itu kita pantau saat proses penukaran tiket ke gelang di meja registrasi penonton," katanya.
Baca juga: Protokol kesehatan dan vaksinasi terus ditegakkan jelang PON XX Papua
Baca juga: 29 kasus COVID-19 ditemukan di empat klaster PON XX Papua
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Teguh Handoko
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).