"Saya mohon partisipasi seluruh warga Papua untuk mempercepat vaksinasi karena sekarang ini masih 51 persen untuk wilayah Papua. Kalau bisa sampai 80 persen saat PON nanti," kata dia melalui pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu malam.
Ia mengatakan vaksinasi COVID-19 di Papua tidak hanya untuk kepentingan pengendalian kasus, tetapi juga dalam rangka menyukseskan penyelenggaraan PON.
Baca juga: Menko PMK harapkan PON Papua lahirkan atlet berprestasi internasional
Ia mengatakan percepatan vaksinasi penting agar masyarakat bisa menyaksikan pertandingan dan mendukung para atlet secara langsung di setiap arena yang ada di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Merauke, dan Timika.
"Kalau memang dianggap aman dan betul-betul dimungkinkan, bisa saja nanti PON dibuka untuk penonton dengan syarat-syarat tertentu. Karena ini kan pesta olahraga, kalau nggak ada penonton kan ibarat nggak pakai lauk," katanya.
Dengan terbukanya akses bagi penonton, menurut Muhadjir, hal itu akan berpengaruh terhadap aktivitas ekonomi masyarakat.
Sebab, katanya, meskipun masih dalam kondisi pandemi COVID-19, pemerintah berharap PON bisa menjadi momentum membangkitkan perekonomian Papua.
"Yang jelas, protokol kesehatan juga harus dipatuhi betul sambil kita melihat-lihat dan mempertimbangkan untuk menetapkan apakah bisa ditonton atau tidak, siapa saja yang bisa menonton, dan ketentuan apa saja nanti yang harus dipenuhi oleh mereka untuk setiap event dari PON," katanya.
Baca juga: IPDN-TNI AL laksanakan Gebyar Vaksin di Papua
Baca juga: Kemkominfo harap pemberitaan PON juga angkat sisi lain Papua
Baca juga: PON XX momentum akselerasi pemulihan ekonomi Papua
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Maximianus Hari Atmoko
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).