Medali perunggu tersebut mengulang pencapaian Jawa Timur pada PON 2008.
Jawa Tengah sejatinya tampil bagus sejak kuarter pertama. Sempat tertinggal 8-13, Jawa Tengah menggebrak dan mengunci keunggulan 16-15 pada akhir kuarter.
Enam menit kuarter selanjutnya berjalan, Jawa Tengah unggul tujuh poin atas Jawa Timur, 31-24. Namun, Jawa Timur menunjukkan kekuatannya dengan membalikkan kedudukan ke 34-33 berkat lemparan bebas Muhammad Rizq. Setelah itu Jawa Timur terus terdepan dan memimpin 38-36 sampai jeda.
Usai turun minum, Jawa Timur semakin menjauh dan sempat unggul 11 poin, 47-36, saat "lay up" Ikram Fadhil masuk. Jawa Tengah berupaya memperkecil ketinggalan via tembakan bebas Habib Tito Aji, tetapi Jawa Timur tak tergoyahkan sampai kuarter itu selesai, 52-42.
Kuarter pamungkas, Jawa Timur tak juga terkejar oleh lawannya. Jawa Tengah beberapa kali melepaskan tembakan tetapi tak akurat. Jawa Timur pun menang dengan skor 63-55.
Dio Saputra memberikan poin terbanyak untuk Jawa Timur pada laga itu yakni 17 poin dan sembilan rebound.
Sementara di kubu Jawa Tengah, Habib Tito Aji menjadi yang terbaik dengan torehan "double-double"-nya, 16 poin, 14 rebound dan satu assist.
Baca juga: Basket putri DKI persembahkan perunggu untuk pemain positif COVID-19
Baca juga: Pelatih bola basket Sulut puji pelayanan PON Papua klaster Mimika
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Dadan Ramdani
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).