KBRN, Jayapura: Tim Sepak Takraw Sulawesi Selatan (Sulsel), berhasil mengawinkan medali emas dari nomor Quadrant putra dan putri usai berhasil mengalahkan DKI Jakarta dan Jawa Timur di babak final yang berlangsung di GOR Trikora, Jayapura, Sabtu (9/10/2021).
Untuk kategori putri, tim Sulsel sempat kewalahan di awal-awal pertandingan menghadapi tim Jakarta, sehingga harus kehilangan set pertama dengan skor 17-21.
Memasuki set kedua, mulai menemukan ritme permainan sehingga mampu membalikkan keadaan dan memenagni 2 set selanjutnya dengan skor 21-11 dan 21-14 di set ketiga sekaligus berhak atas medali emas dari nomor quadrant putri.
“Seharusnya set pertama itu kita yang menang, Cuma kami memang sering bikin kesalahan. Saya instruksikan ke pemain untuk bermain lepas tanpa beban dan Alhamdulillah hasilnya sesuai keinginan,” ungkap Pelatih Sepak Takraw Putri Sul-Sel, Ramli usai pertandingan.
Sementara pada kategori putra, tim Sul-Sel juga harus berupaya keras untuk menundukkan tim Jawa Timur. Meski sempat unggul di set pertama dengan skor 21-14, namun tim Jawa Timur justru tampil apik di set kedua dan berhasil unggul atas tim Sul-Sel dengan skor 22-24.
Di set ketiga Muhammad Hardiansyah dkk kembali menunjukkan performa terbaiknya dan merebut set ketiga dengan skor 21-11 sekaligus menyudahi perlawanan tim Jawa Timur
Pelatih Sepak Takraw putra Sul-Sel, Muhammad Amkar mengaku terharu usai anak asuhnya berhasil mengawinkan medali emas di nomor Quadrant putra dan putri.
“Sangat terharu, karena hampir 10 tahun kita (Sul-Sel, red) tidak mendapat medali emas dari Sepak Takraw,” kata Muhammad Amkar di GOR Trikora, Jayapura usai laga final Sepak Takraw Quadrant putra antara Sul-Sel melawan Jawa Timur.
Di tempat yang sama, Kapten tim Sepak Takraw Quadrant Putra Sul-Sel, Muhammad Hardiansyah mengaku bangga, karena ia dan rekan-rekannya mampu menyumbangkan medali emas untuk kontingen Sul-Sel pada PON XX Papua.
“Semoga raihan medali emas ini baik putra maupun putri bisa terus dipertahankan melalui pembinaan-pembinaan ke depannya,” harap Muhammad Hardiansyah.
Pewarta: Eldyanus Lebang
Editor: Tegar Haniv Alviandita
Sumber: RRI
