"Untuk timnas, kita hanya akan memanggil atlet yang berlaga di PON XX," kata Ketua Umum ABTI Mayjen TNI (Purn) Dody Usodo Hargo saat membuka pertandingan bola tangan PON Papua di GOR Futsal Mimika, Sabtu.
Menurut dia, ABTI akan mengamati pertandingan demi pertandingan untuk menyeleksi atlet berbagai daerah yang tampil.
Artinya, kata dia, bukan berarti atlet timnas akan diambil dari tim yang menang saja, tetapi bisa diambil dari tim provinsi mana saja.
Baca juga: Ketum ABTI ingatkan perjuangan bola tangan di PON Papua
"Bukan berarti atlet nasional diambil dari tim yang menang saja. Karena ini permainan tim," kata dia.
Oleh karena itu, Dody mengatakan bagi pemain yang timnya kalah tidak perlu berkecil hati karena masih berkesempatan ditarik masuk timnas.
"Kami akan mengambil atlet nasional, baik putra maupun putri. Mudah-mudahan dari Tanah Papua melahirkan atlet-atlet nasional yang tangguh," kata dia.
Dody juga mengingatkan seluruh atlet untuk bermain secara sportif, sungguh-sungguh, dan tidak mencederai lawan.
Baca juga: Tim bola tangan putri DKI Jakarta tekuk Jateng 22-16
"Pertandingan pasti ada yang menang dan kalah. Enggak mungkin menang semua. Kalau menang jangan jumawa, sombong. Yang kalah harus mengakui, memperbaiki diri, memperbaiki latihan," tegas Dody.
Bola tangan adalah cabang olahraga yang baru dipertandingkan dalam PON Papua, padahal sudah dilombakan dalam Olimpiade.
Tujuh provinsi mengirimkan kontingen bola tangan untuk berlaga pada pertandingan yang dimulai 9-14 Oktober 2021.
Ketujuh provinsi itu adalah Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, DKI Jakarta, Kalimantan Timur, Sumatra Barat, dan Papua.
Baca juga: Bola tangan Jateng tundukkan Papua 29-23
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Jafar M Sidik
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).