Kehadiran Menpora di pasar tradisional tersebut salah satunya adalah untuk melihat sejauh mana dampak penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX terhadap kegiatan ekonomi rakyat.
"Dengan adanya acara seperti ini saya kira hal ini menunjukkan penyelenggaraan PON ini benar-benar membawa dampak ekonomi terhadap Jayapura dan Papua pada umum," kata Menpora seperti dikutip dari laman resmi Kemenpora, Minggu.
Baca juga: Menpora dorong sukses ekonomi berkelanjutan PON Papua
Baca juga: Menpora: Menyesal kalau tidak menikmati kopi Papua
Dalam kunjungan tersebut, Menpora didampingi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Papua, Naek Tigor Sinaga, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi UKM, dan Tenaga Kerja (Perindagkop) Provinsi Papua Omah Laduani Ladamay dan Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora Chandra Bhakti.
Di pasar mama-mama tersebut, terpajang beberapa produk-produk asli Papua yang di kemas secara modern. Produk-produk tersebut dilelang di hadapan Menpora dan pejabat Pemda Papua tersebut.
Kopi Arabica dan kopi Tiom asli buatan anak Papua berhasil dibeli Menpora Amali dalam lelang tersebut seharga 1.6 juta rupiah.
"Hal ini seperti apa yang sudah kita canangkan bahwa PON harus sukses prestasi, sukses penyelenggaraan, sukses administrasi dan sukses ekonomi masyarakat. Dan hari ini kita sudah bisa lihat hasilnya. Dan ini bukti nyata," tambahnya.
Sementara itu, para pedagang di pasar mengaku senang dengan penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua karena bisa meningkatkan penjualan mereka.
"Berkat adanya PON Papua ini penjualan meningkatkan dua kali lipat," kata salah satu pedagang bernama Hasme di Pasar Hamadi, Jayapura.
Baca juga: Menpora desak pemangku kepentingan cegah kericuhan tinju tak terulang
Baca juga: Menpora turut promosikan QRIS di Pasar Mama-Mama Papua
Pewarta: Dadan Ramdani
Editor: Bayu Kuncahyo
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).