ANTARA

  • Beranda
  • Berita
  • Kelelahan, Roxana gagal pertahankan emas gulat PON Papua

Kelelahan, Roxana gagal pertahankan emas gulat PON Papua

10 Oktober 2021 17:50 WIB
Kelelahan, Roxana gagal pertahankan emas gulat PON Papua
Nastrunicu Roxana Andrea, atlet gulat asal Rumania yang telah dinaturalisasi. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak/aww/aa.
Merauke (ANTARA) - Ratu gulat Kalimantan Selatan Natrusnicu Roxana Andrea harus rela kehilangan medali emas gulat kelas 76kg PON Papua setelah faktor kelelahan menghalanginya mempertahankan status juara di Merauke, Minggu.

Roxana berangkat ke Papua sebagai juara bertahan gulat gaya bebas putri kelas tersebut setelah menjuarai PON 2016.

Pegulat naturalisasi asal Rumania itu menjadi salah satu favorit juara gulat yang digelar di GOR Futsal Dispora, Merauke.

Tidak seperti hari-hari pertandingan biasanya yang dapat diisi dua hingga tiga kelas, hari ketiga gulat hanya memainkan satu kelas untuk menghormati kearifan lokal di mana mayoritas warga Merauke beribadat ke gereja.

Setelah menjalani babak kualifikasi setengah kompetisi, Roxane lolos ke semifinal untuk bertemu dengan Indri Sukmaningsih.

Baca juga: Menangi laga super cepat, Varadisa ratu gulat baru di PON Papua

Akan tetapi Indri mencuri tiket ke final setelah mengalahkan Roxane dengan jatuhan kendati pegulat Kalimantan Selatan itu sempat unggul poin.

Roxana tak berkutik ketika Indri mendapat celah untuk mengunci dan harus mengakui kekuatan sang lawan yang dinyatakan menang dengan teknik jatuhan.

"Untuk medali ini saya kerja sangat keras. Kalaupun cuma perunggu tapi itu seperti emas," kata Roxane berurai air mata setelah pengalungan medali.

"Banyak ujian tapi alhamdulillah syukur dapat medali perunggu."

Atlet kelahiran Rumania 13 Januari 1989 itu memiliki peluang melakoni laga balas dendam melawan wakil Jawa Timur Varadisa Septi pada final, untuk membalas kekalahannya dalam kejurnas Pra-PON 2019.

Baca juga: Pegulat Jatim Varadisa menangi laga final 76kg supercepat PON Papua

Akan tetapi, Roxane, yang resmi menjadi warga negara Indonesia 17 Mei 2016 itu, justru tersingkir dalam semifinal dan harus puas mengamankan perunggu usai menang angka mutlak dari wakil Jawa Barat Yanti Hernanti pada laga perebutan tempat ketiga.

"Pertandingan kali ini beda dari yang lain karena hanya satu kelas, biasanya kan ada dua hingga tiga kelas jadi waktu istirahatnya lebih banyak," kata Roxana.

"Kalau sekarang habis sekali main, belum 10 menit (istirahat) main ulang, jadi badannya lebih lemas. Tapi Alhamdulillah meski cuma perunggu," sambung Roxane pada PON keduanya membela Kalimantan Selatan hari itu.

Emas gaya bebas putri 76kg jatuh ke tangan Varadisa setelah menang cepat atas pegulat Jambi Indri Sukmaningsih dengan teknik jatuhan pada 30 detik pertama babak pertama.

Baca juga: Gulat PON Papua hari ini perebutkan emas terakhir nomor putri

Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Jafar M Sidik
Sumber: ANTARA