"Untuk adik-adik yang baru mulai di gym, suplemen bukan segalanya. Satu hal yang harus kita ingat, mampukah anda bisa mengucap syukur dalam segala hal. Itu kunci," kata Oto Gideon kepada ANTARA di Jayapura, Minggu.
Binaragawan yang mewakili Provinsi Papua itu mengakui suplemen relatif mahal di pasaran, bahkan tidak semua atlet pemula mampu memenuhi asupan tersebut.
Namun Oto meyakini setiap makanan bergizi dan seimbang yang disyukuri saat akan disantap bisa memberikan efek yang optimal kepada perkembangan organ tubuh.
Baca juga: Ulat sagu alternatif protein dari menu kearifan lokal Papua
"Kalau anak-anak muda sanggup mengucap syukur pada segala hal yang ia punya, apa saja, mau itu nasi atau sayur mayur di dalamnya akan banyak manfaatnya di situ," kata dia.
Peraih medali emas PON iau 2012 itu pernah berada pada situasi keterbatasan dana saat menjajal peruntungan dalam pra PON tersebut. "Buktinya dengan makanan yang ada saya bisa lolos di Pra PON 2012 dan juara. Tanpa suplemen," kata dia.
Oto memenuhi kebutuhan protein dari konsumsi daging, ikan dan putih telur bahkan ulat sagu selama 19 tahun membentuk tubuh sebelum menjadi atlet profesional.
"Tuhan punya banyak cara memberkati apa saja, termasuk asupan makanan," tutup dia.
Baca juga: Iwan Samuray dan emas Papua tebusan gym Rp1,7 miliar
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Jafar M Sidik
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).