“Kami berharap seluruh wasit, juri dan perangkat pertandingan bertugas dengan baik karena mereka juga membawa nama baik DIY,” kata Sekretaris Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DIY Agung Nugroho di Yogyakarta, Senin.
Menurut dia, wasit, juri dan perangkat pertandingan harus memiliki mental sekuat baja saat memimpin pertandingan karena terkadang ada saja kejadian yang mengarah pada intimidasi.
“Misalnya, ada teriakan-teriakan ke wasit atau juri saat bertugas. Hal seperti itu biasa terjadi. Jadi, tidak perlu merasa khawatir,” ujar Agung.
Dari 61 wasit, juri dan perangkat pertandingan yang akan dikirim ke PON Papua itu, tidak semuanya langsung mendapatkan surat keputusan (SK) untuk bertugas dari KONI DIY.
Penerbitan SK dari KONI DIY tersebut dilakukan secara bertahap karena sebelumnya hanya ada sekitar 40 wasit, juri dan perangkat pertandingan yang terdata di KONI DIY.
Agung mengatakan per 3 September 2021, baru ada 46 wasit, juri dan perangkat pertandingan yang mendapat SK.
“Segera kami buatkan untuk penerbitan surat keutusan dalam waktu dekat,” kata Wakil Ketua Umum KONI DIY Rumpis Agus Sudarko.
Wasit, juri dan perangkat pertandingan dari DIY tersebut bertugas untuk beberapa cabang olahraga, di antaranya bisbol, tinju, karate, bola voli pasir, rugbi, judo, taekwondo, bola basket, sepak takraw, binaraga, kempo, renang indah, futsal, panjat tebing, wushu dan aeromodeling.
PON Papua akan digelar pada 2-15 Oktober dengan mempertandingkan 44 cabang olahraga, yang dilangsungkan di empat lokasi pertandingan, yaitu Kota Jayapura 15 cabang olahraga, Kabupaten Jayapura 14 cabang olahraga, Mimika sembilan cabang olahraga dan Merauke enam cabang olahraga.
Baca juga: PB PJSI tunjuk Erliyanto sebagai wasit di PON XX Papua
Baca juga: DIY targetkan 11 medali emas PON Papua
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Rr. Cornea Khairany
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).