"Pencapaian selama dua hari perlombaan sangat bagus dan kami bangga. Mohon doa masyarakat Jatim agar renang bisa kembali menambah medali emas," kata Ketua Harian KONI Jatim M. Nabiel dalam keterangan yang diterima di Jayapura, Senin.
Nabiel berharap tambahan medali emas bisa kembali diperoleh para perenang Jatim pada perlombaan selanjutnya. "Kami sangat optimistis renang bisa tambah emas lagi," imbuh Nabiel.
Setelah meraih dua medali emas pada perlombaan hari pertama, Sabtu (9/10), para perenang Jatim kembali berjaya di kolam akuatik dengan memborong empat medali emas pada hari kedua, Minggu (10/10). Selain menyabet empat emas, dua perenang Jatim juga memecahkan tiga rekor PON.
Perenang putri Adinda Larasati Dewi menjadi bintang Jatim dengan menyumbangkan dua keping emas dari nomor 100 meter gaya kupu-kupu dan 800 meter gaya bebas.
Baca juga: Adinda Larasati belum terbendung, tambah dua medali emas di PON Papua
Pada nomor 100 meter gaya kupu-kupu putri, Adinda meraih emas dengan catatan waktu 1 menit 01,65 detik. Torehan tersebut juga memecahkan rekor PON milik Angel Gabrilella Yus dengan waktu 1 menit 01,66 detik yang dicetak pada 2016 di Jawa Barat.
Adinda juga menyabet medali emas di nomor 800 meter gaya bebas setelah mencatat waktu 8 menit 59,78 detik, lebih cepat dari rekor PON milik Raina Saumi Grahana dengan 9 menit 01,98 detik yang diukir pada 2012 di Riau.
Selain Adinda, medali emas Jatim ikut disumbang Ressa Kania Dewi yang berlomba di nomor 200 meter gaya dada putri dengan catatan waktu 2 menit 33,97 detik, sekaligus memecahkan rekor PON atas nama Rita Mariani dengan 2 menit 36,13 detik.
Perenang putra Glenn Viktor Sutanto melengkapi dominasi Jatim ketika menjadi yang terdepan di nomor 100 meter gaya kupu-kupu setelah mencatat waktu 54,22 detik.
Baca juga: Raih emas, Glenn Viktor tak puas dengan torehan waktu PON Papua
Selain empat emas, Jatim juga meraih satu medali perak melalui Andi Muhammad Nurrizka di nomor 200 meter gaya dada putra dan medali perunggu lewat Ressa Kania Dewi di nomor 800 meter gaya bebas putri.
Pelatih tim renang Jatim Chusaini Matlek menyebut keberhasilan Ressa Kania Dewi merebut emas 200 meter gaya dada sekaligus memecahkan rekor merupakan kejutan, karena perenang satu ini sebenarnya punya spesialisasi di nomor jarak jauh gaya ganti.
"Saat diturunkan di nomor 200 meter gaya dada kok malah berhasil meraih emas dan memecahkan rekor PON," kata Chusaini.
Kejutan lainnya, ungkap Chusaini, adalah pencapaian emas dari Adinda Larasati pada hari kedua, padahal sebelum perlombaan sempat mengeluh sakit kepala.
"Kami sempat ketar-ketir dengan kondisi Adinda, tapi Alhamdulillah dia berhasil meraih emas dan memecahkan rekor PON," tambahnya.
Baca juga: Tim renang Jawa Timur tambah empat emas pada hari kedua PON Papua
Baca juga: Round-up -Pemecahan rekor atletik dan aroma persaingan di kolam renang
Pewarta: Didik Kusbiantoro
Editor: Junaydi Suswanto
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).