Annisa Fabiola berhasil finis urutan pertama dengan catatan waktu 01:19:12,69 yang hanya berselisih tipis dari wakil Jawa Timur Priscillia Gunawan yang memiliki catatan waktu 01:19:13,27.
Pada perlombaan yang ketat tersebut, Annisa mengatakan harus banyak bersabar dalam menjalani pertandingan, "finisnya harus jaga emosi," kata dia kepada ANTARA.
Annisa mengungkapkan cuaca panas juga menjadi kendala saat bertanding sehingga harus menyesuaikan temperatur. Lebih dari itu, dia mengungkapkan telah melalui latihan keras sehingga dapat meraih emas.
Pelatih David Armandoni mengungkapkan perairan terbuka selalu membawa kejutan dari berbagai faktor, terlebih mempertimbangkan jarak sepanjang 6 kilometer dengan durasi tempuh hampir satu setengah jam.
"Ini akan mempengaruhi bagaimana tubuh beraksi, air juga sangat panas jadi pasti akan menjadi salah satu faktor yang besar yang harus dia (Annisa) hadapi," kata David.
Baca juga: Lifter Susi Susanti tambah emas untuk Jabar dari angkat berat putri
Soal perbedaan waktu yang sangat tipis, menurut David, akan lebih bagus untuk bertanding dengan ketat meskipun akan melelahkan secara fisik.
"Ini adalah spirit dari perairan terbuka, baik fin atau swimming. Berenang sendirian akan membosankan. Jadi, menurut saya ini menarik," kata David.
Selanjutnya, Annisa akan turun pada nomor 3.000 meter finswimming putri yang akan digelar esok Selasa.
"Annisa harus beristirahat untuk besok, dia harus tetap fokus, pijat badan bersiap untuk besok. Jadi ini belum berakhir," tambah David.
Sementara Papua dan Jawa Timur mengamankan emas dan perak selam laut nomor 6.000 finswimming putri, Jawa Barat dengan wakilnya Amarissa Fadiah Khairana meraih perunggu dengan catatan waktu 01:22:22,24.
Cabang olahraga selam laut mempertandingkan total delapan nomor yang akan bergulir selama empat hari mulai Senin ini sampai Kamis pekan ini atau sehari sebelum PON Papua ditutup.
Baca juga: Jabar sandingkan emas beregu dan tunggal putra silat seni PON Papua
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Jafar M Sidik
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).