RRI

Gulat PON Memadukan UWW dan Sport Entertainment

11 Oktober 2021 13:45 WIB
Gulat PON Memadukan UWW dan Sport Entertainment

KBRN, Jayapura: Walau baru setengah jalan, kompetisi cabang olahraga (cabor) Gulat di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021, banyak menuai pujian. Salah satu cabor Olimpiade ini, ditandingkan sejak, Jumat (8/10/2021) lalu, di GOR Head Sai, Merauke, dan akan berlangsung hingga, Kamis (14/10) mendatang.

Dari total 18 set medali emas yang disediakan, termasuk, Senin (11/10/2021), ini sudah terdistribusi sebanyak 9 set medali emas, perak dan perunggu. 

Sembilan medali emas  akan diperebutkan, Selasa (12/10/2021), hingga Kamis mendatang. Hingga Senin, tidak termasuk dari rangkaian pertandingan di tiga kelas gaya bebas putra yang digelar hari ini, sudah diselesaikan sebanyak 60 pertandingan dari tiga kelas gaya bebas putri.

Pentas Gulat PON XX Papua, menjadi PON pertama dengan penerapan ketentuan dari Persatuan Gulat Dunia atau UWW. Sebanyak 18 kelas yang dipertandingkan, adalah 18 kelas internasional, yakni masing-masing enam kelas gaya bebas putri, enam kelas gaya bebas putra dan enam kelas gaya grego putra.

Pada PON XIX 2016, Bandung, Jawa Barat, lebih banyak medali yang diperebutkan. 

“Ini PON pertama di mana kita menerapkan aturan UWW. Ini tentunya menjadi kebanggaan bagi masyarakat Papua,” kata Yahya Madjid, tokoh gulat nasional yang mengemban amanah sebagai technical delegate (pelaksana teknik) cabor gulat PON XX Papua, Senin (11/10/2021). 

Yahya Madjid juga menyatakan, pentas gulat PON Papua ini menjadi yang pertama juga dalam menerapkan “sport entertainment”, dan komunitas gulat nasional yang berhimpun di Merauke bisa menerima hal itu. 

“Tentunya kita berharap semua pertandingan akan lancar, aman dan nyaman untuk kesemuanya. Masih ada beberapa hari lagi, saya berharap semua yang terlihat bisa menjunjung tinggi keinginan untuk membuat kompetisi gulat ini benar-benar terselenggara dengan baik,” sebutnya.

Yahya Madjid juga turut mengapresiasi semua kontingen, yang ikut bertanding di mana mereka juga sangat mengutamakan sportivitas. Apresiasi Yahya Madjid juga ditujukan kepada para wasit dan juri, yang sudah bertugas dengan sangat baik dan selalu menjunjung prinsip fairplay.

Ia menyebut, semua wasit dan juri sudah bertugas sesuai dengan SOP (Standard Operation Procedure) yang ada di Technical Hand Book (THB) dan ketentuan dari UWW, yang menjadi pegangan untuk seluruh komunitas gulat di dunia.

Yahya Madjid juga menjelaskan, dirinya sangat puas dengan kondisi venue pertandingan cabor gulat yang tertata dengan rapi dan bersih. Juga, puas dengan adanya hiburan dari band lokal yang menghibur para penonton disela-sela jeda pertandingan. Ini tentu akan membuat masyarakat akan lebih berminat untuk menonton pertandingan hingga hari terakhir. 

“Setiap hari kita melakukan evaluasi, seusai pertandingan.  Ini dilakukan untuk semakin meningkatkan koordinasi di antara semua perangkat pertandingan. Mulai dari bagian keamanan, medis ,teknologi informasi (TI), dan seluruh panitia lapangan yang bertugas. Suksesnya penyelenggaraan pertandingan cabor gulat ini bukan hanya karena kerja seorang Technical Delegate saja. Namun karena dukungan dari seluruh panitia pelaksana (panpel) yang ada,” papar lelaki kelahiran 5 Februari 1961 itu.

Yahya Madjid juga menjelaskan, ia tidak membeda-bedakan antara panpel  dari PP PGSI dengan panpel dari klaster Jayapura atau juga dengan panitia dari klaster Merauke.

“Semua punya semangat   dan tujuan yang sama dalam menyukseskan penyelenggaraan PON Papua,” tegasnya.

Di sisa tiga hari pertandingan, IA  berharap agar para wasit dan juri tetap bertugas dengan mengedepankan prinsip fairplay yang sebelumnya sudah terlaksana dengan baik.

“Saya juga sudah meminta kepada Dewan Hakim agar para wasit dan juri yang bertugas bisa semakin baik dan dapat meminimalisasi kesalahannya, dan cepat dalam mengambil keputusan,” terang Yahya Madjid.

Pewarta: Ririn
Editor: Tegar Haniv Alviandita
Sumber: RRI