"Mereka sudah ikut dalam program pembinaan dan pelatihan PB Perbakin di Jakarta. Bahkan, mereka sempat ikut dalam uji coba ke Kazakhstan sebelum ikut PON ini," kata Andy setelah perlombaan final menembak beregu campuran 10 meter air pistol di Lapangan Menembak Indoor, Kampung Harapan, Kabupaten Jayapura, Senin.
Iqbal dan Arista merebut medali emas nomor beregu campuran dengan perolehan poin 16 pada babak final atas tim Bali.
Iqbal dan Arista melenggang ke babak final setelah mendapatkan poin 378 pada babak kualifikasi. Mereka menghadapi tim Bali yang terdiri dari I Kadek Rico Vergian Dinatha dan Lily Sulistyadewi Tirthajaya yang meraih poin 374 pada babak kualifikasi.
"Ini adalah PON pertama bagi mereka. Di Semarang, mereka berlatih di lapangan tembak GOR Jatidiri," kata dia.
Baca juga: Atlet menembak Papua harapkan pembinaan nomor "running target"
Andy mengatakan program pembinaan dan pelatihan dari PB Perbakin akan berlanjut 1 November 2021. Sedangkan pelatnas menembak diperkirakan Mei 2021, mengacu jadwal penyelenggaraan SEA Games Vietnam.
"Tapi, kami masih harus bekerja keras terutama untuk mencari atlet-atlet potensial yang digembleng sejak awal," kata Andy mengacu kepada pencapaian medali tim Jawa Barat pada cabang menembak PON Papua yang berpotensi menjadi juara umum.
Dalam cabang menembak, tim Jawa Tengah mengumpulkan satu medali emas, satu medali perak, dan satu medali perunggu.
Medali perak diperoleh Iqbal pada nomor 10 meter air pistol individu putra, sedangkan medali perunggu diraih pada nomor 10 meter air pistol beregu putra.
Sementara, Jawa Barat telah mengoleksi 11 medali emas, 2 medali perak, dan 5 medali perunggu pada lomba menembak PON Papua.
Baca juga: Emas Iqbal terbayarkan pada nomor pistol campuran PON Papua
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Jafar M Sidik
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).