RRI

Pencak Silat Bali, Puasa Emas Nomor Seni

11 Oktober 2021 15:05 WIB
Pencak Silat Bali, Puasa Emas Nomor Seni

KBRN, Jayapura: Tim Pencak Silat Bali telah menuntaskan perjuangannya di babak final untuk kategori seni Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021, yang berlangsung di GOR Toware Jayapura, Senin (11/10/2021).

Hasil perjuangan tersebut berbuah 1 medali perak dan 3 perunggu. Medali perak diraih dari Ganda Putra I Putu Anom Wiraguna, dan I Kadek Nyeneng Jaya Wiguna.

Sementara tiga perunggu dikumpulkan dari Tunggal Putri atas nama Ni Kadek Astini, Beregu Putra Made Ananta Pradnya, Putu Yudhi Surya Pratama, dan Kadek Adi Santosa, dan sekeping perunggu terakhir dipersembahkan Ganda Putri Putu Cincin Citra Dewi dan Ni Made Mega Sri Wahyuni.

Menanggapi hasil tersebut, Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi (Binpres) KONI Bali I Nyoman Yamadhiputra kepada RRI mengatakan, untuk PON kali ini Bali harus legowo puasa emas dari kategori Pencak Silat.

Sejatinya dalam setiap PON, kategori seni selalu langganan menyumbang emas, namun sebagai Binpres sekaligus mantan juara dunia Pencak Silat, Yamadhiputra mengapresiasi perjuangan para atlet.

“Sejak 2008 hingga PON Jawa Barat dari nomor seni selalu langganan emas. Bahkan pada PON Riau tahun 2012 dari 6 emas, 5 diantaranya dari seni. Waktu 2008 itu emasnya dari Tunggal Putri Ni Putu Spyanawati. Kemudian terakhir di PON Jabar, emas kita dari Ganda Putri Ayu Sidan dan Made Dwiyanti”, tuturnya.  

Sementara itu Pelatih Pencak Silat Bali I Made Alex Dwiputra mengakui tekanan untuk nomor seni memang berat. Banyak atlet pelatnas yang tampil di PON kali ini, sementara Bali memang sebagian besar atlet junior yang baru memulai debutnya di arena PON.

“Kekuatan lawan memang sudah kita prediksi sebelumnya, dari segi gerakan kita sudah antisipasi, tetapi di sini ada atlet pelatnas juga yang sudah punya nama. Kalau di seni kita tidak bisa pasti memprediksi, misalnya di nomor tunggal putri prediksi kita posisi satu atau kedua, tetapi tadi memang ada kesalahan sedikit jadi kita diposisi ketiga”, ujarnya.

Pewarta: Ni Putu Nirawati
Editor: Tegar Haniv Alviandita
Sumber: RRI