Wakil Sekretaris KONI Sumut, Mesnan, di Medan, Senin, mengatakan, keberadaan psikolog juga sangat penting karena juga bagian dari persiapan bagi atlet untuk menghadapi PON di Papua.
Kehadiran psikolog tersebut tentunya diharapkan dapat memberikan motivasi, baik mental maupun lainnya kepada atlet demi meraih hasil maksimal nantinya di PON Papua.
Baca juga: Atlet PON Sumut sudah 100 persen divaksin COVID-19
"Kita siapkan satu orang psikolog untuk melakukan pendampingan kepada atlet. Kebetulan psikolog yang kita siapkan itu juga merupakan pengurus KONI Sumut," katanya.
Ia mengatakan, dalam melakukan bimbingan kepada atlet, sifatnya lebih per kasus. Misalnya jika ada masalah dengan seorang atlet dan KONI Sumut akan menanyakan kepada pelatih apa penyebabnya.
Jika menyangkut mental, dan semangat maupun yang bersangkutan dengan kejiwaan, maka psikolog yang disiapkan akan langsung melakukan bimbingan kepada atlet yang bersangkutan.
Baca juga: Atlet Panjat Tebing Sumut siap bersaing di PON Papua
"Kehadiran psikolog juga untuk menanamkan kepercayaan diri, memotivasi dan memperkuat mental atlet yang akan diberangkatkan ke Papua nanti," katanya.
KONI Sumut sendiri pada PON Papua nanti akan memberangkatkan 186 atlet dari berbagai cabang olahraga.
"Para atlet sudah masuk Pelatda penuh. Nama-nama yang sudah terdaftar juga tidak bisa diganti-ganti lagi. Makanya para atlet kami harapkan tetap bisa menjaga kesehatannya dan terhindar dari cedera selama Pelatda," kata Ketua KONI SUmut Jhon Ismadi Lubis.
Baca juga: Sebanyak 172 atlet Pelatda Sumut jalani tes fisik hadapi PON di Papua
Pewarta: Juraidi
Editor: Fitri Supratiwi
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).