ANTARA

  • Beranda
  • Berita
  • Final lintas alam paralayang PON XX masih terkendala cuaca

Final lintas alam paralayang PON XX masih terkendala cuaca

11 Oktober 2021 16:22 WIB
Final lintas alam paralayang PON XX masih terkendala cuaca
Salah satu atlet yang menyelesaikan nomor ketepatan mendarat pada cabang olahraga paralayang di kawasan Kolam Buaya Entrop, Kota Jayapura (ANTARA News Papua/Hendrina Dian Kandipi)
Jayapura (ANTARA) -
Pelaksanaan final lintas alam nomor individu dan beregu baik putra maupun putri cabang olahraga paralayang pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua yang seharusnya digelar pada Senin (11/10) akhirnya harus tertunda.
 
Panitia penyelenggara akhirnya mengganti dengan pelaksanaan nomor ketepatan mendarat individu dan beregu baik putra maupun putri.
 
Dari pantauan Antara di lapangan, pelaksanaan nomor ketepatan mendarat mulai dilaksanakan sekitar pukul 15.00 WIT arena paralayang yang terletak di kawasan Kolam Buaya Entrop, Kota Jayapura.
 
Ketua Paralayang Indonesia Wahyu Yudha kepada Antara di Indonesia di Jayapura, Senin, untuk hasil pertandingan Minggu (10/10) belum ada karena pada hari tersebut angin bertiup kencang terus menerus.

Baca juga: Paralayang selesaikan 12 nomor pertandingan pada PON XX Papua
 
"Rencananya hari ini (11/10) final untuk lintas alam, namun jika cuaca tidak memungkinkan, akan diganti dengan nomor lainnya," katanya.
 
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Cabang Olahraga Paralayang Tonny Ananda mengatakan kondisi cuaca di arena pada pagi hari kurang bersahabat sehingga akhirnya pelaksanaan tandem untuk lintas alam ditunda.
 
"Untuk ketepatan mendarat rencananya akan diselesaikan sore ini (11/10) dan besok pertandingan terakhir lalu 13 Oktober 2021 baru penyerahan medali," katanya.
 
Dia menambahkan hingga kini semua kontingen saling berlomba mengumpulkan poin sehingga ketika diakumulasi dapat terlihat siapa yang unggul.
 
"Medannya baru sehingga masih naik turun grafiknya, jadi kami pun belum bisa menentukan juaranya," ujarnya.
 

Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor: Teguh Handoko
Sumber: ANTARA