Bertanding di Auditorium Universitas Cendrawasih Jayapura, Viki merebut emas dengan total angkatan 767,5 kg, masing masing angkatan squat 285 kg, bench press 200 kg, dan dead lift 282,5 kg.
Viki bersaing ketat dengan lifter Dodo Gowasa Faebolo asal Sumatera Utara.Viki unggul 10 kg atas pesaingnya itu yang meraih medali perak dengan total angkatan 157,5 kg. Medali perunggu diraih lifter Riau Sihura Yaunarius, yang mengangkat barbel 137,5 kg.
Pelatih angkat berat Lampung Ana Maria mengatakan pihaknya telah memperkirakan Viki merebut medali emas kelas 66 kg.
"Viki pada PON di Jawa Barat juga mendapat medali emas di kelas yang sama," kata dia.
Ia menyebutkan bahwa saat ini persaingan atlet angkat berat yang berlaga di PON cukup merata. "Lawan berat Viki ya..atlet dari Sumut dan Riau," jelasnya.
Sementara itu lifter Lampung lainnya Muji Setiono yang turun di kelas 59 kg, hanya mampu meraih medali perunggu dengan total angkatan 665,0 kg. Medali emas di kelas ini menjadi milik lifter Riski Syaifahmi dari Riau, dengan total angkatan 687,5 kg. Sedangkan medali perak menjadi milik liftet Kalimantan Timur Latiful H Awang, dengan total angkatan 675.0 kg.
Angkat berat Lampung juga meraih medali perunggu dari kelompok putri, lifter Dwi Maryana yang berhasil mengangkat barbel total angkatan 405.0 kg. Medali emas menjadi milik Widari dari Kalimantan Timur total angkatan 460.0 kg, perak diraih lifter Windi Astuti dari Riau total angkatan 415.0 kg.
Baca juga: Syaifahmi persembahkan emas untuk Riau dari angkat berat PON Papua
Baca juga: Widari syukuri emas PON Papua meski total angkatan lebih rendah
Baca juga: Susi Susanti pecahkan rekor Asia angkatan dead lift di PON Papua
Pewarta: Agus Wira Sukarta
Editor: Dadan Ramdani
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).