Andalan tuan rumah itu meraih medali emas setelah mengalahkan atlet pelatnas yang memperkuat kontingen Sulawesi Selatan, Febi Ramadhan dengan skor 3-1. Hasil ini di luar dugaan karena sang lawan merupakan salah satu unggulan.
Rasa tidak percaya terlihat jelas saat waktu pertandingan usai. Claudio terlihat diam dan selanjutnya menemui sang pelatih Zakarias Mani yang berada di luar Tatami. Mereka langsung berpelukan merayakan kemenangan.
Setelah itu Claudio langsung melakukan selebrasi di panggung dan pendukung yang memberikan semangat sejak awal pertandingan tak henti-hentinya meneriakkan Papua, Papua, Papua.
"Puji Tuhan saya tidak menyangka dengan hasil ini. Padahal ingin bermain sebaik mungkin saja. Tapi atas izin Tuhan saya mendapatkan hasil terbaik," kata Claudio usai menerima medali.
Atlet berusia 19 tahun ini mengaku hasil di PON Papua merupakan sebuah kejutan dari upaya keras yang dilakukan selama dua tahun terakhir. Ia berharap prestasi terus datang usai di kejuaraan empat tahunan ini.
"Saya tidak mempunyai target yang tinggi-tinggi. Yang penting bermain dengan baik. Jika dipanggil pelatnas tentu saya siap," kata Claudio dengan tersenyum.
Sementara itu sang pelatih, Zakarias Mani mengaku bangga dengan pencapaian anak asuhnya. Apalagi nama sang atlet selama ini tidak terpublikasi oleh media. Hal ini dilakukan agar persiapan PON Papua bisa maksimal.
"Memang sebelumnya saya simpan dari media. Sejak awal saya memang optimistis Claudio bisa mempersembahkan medali untuk kontingen Papua," katanya.
Cabang olahraga karate di PON 2021 Papua ini akan mempertandingkan 15 nomor dan jumlah ini lebih sedikit dibandingkan dengan PON 2016 Jawa Barat yang mempertandingkan 17 nomor dan berlangsung hingga 14 Oktober.
Baca juga: Juara PON ditundukkan juniornya dalam kata perseorangan putri
Baca juga: M. Ivan Fairuz lanjutkan tren Jabar raih emas kata perseorangan putra
Baca juga: Sandy Firmansyah titisan Umar Syarief yang lahir di PON Papua
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Atman Ahdiat
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).