ANTARA

  • Beranda
  • Berita
  • Rachmat Hadi sumbang emas keempat gulat untuk Jatim

Rachmat Hadi sumbang emas keempat gulat untuk Jatim

11 Oktober 2021 18:43 WIB
Rachmat Hadi sumbang emas keempat gulat untuk Jatim
Pegulat Kalsel Natrusnicu Roxana (kiri) berusaha mengunci pegulat Jabar Yanti Hernanti (kanan) saat pada final Gulat Gaya Bebas kelas 76 Kg PON Papua di Gor Futsal Dispora, Kabupaten Merauke, Papua, Minggu (10/10/2021). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/YU
Merauke (ANTARA) - Kontingen Jawa Timur menambah perolehan medali emas dari cabang olahraga gulat PON XX Papua melalui kemenangan Rachmat Hadi di nomor gaya bebas 74 kilogram di GOR Futsal Dispora, Merauke, Senin.

Rachmat tampil perkasa hingga membuat pegulat Sumatera Barat Gilang Ilhaza tidak berkutik dan tidak mampu meraih satu pun poin dari juri di babak final, hingga menutup laga dengan menang angka 7-0.

Dengan kemenangan Rachmat Hadi, Jatim kini mengoleksi empat medali emas gulat. Sebanyak tiga medali emas yang diraih sebelumnya dipersembahkan para pegulat putri yang telah merampungkan tugasnya pada Minggu.

Sementara itu, Heri Fadli asal Kalimantan Selatan hampir mengamankan medali perunggu untuk tuan rumah Papua sebelum dipaksa keluar ring oleh Rendy yang akhirnya menyamakan skor 3-3 di pengujung babak kedua.

Pertandingan perebutan tempat ketiga itu sempat tertunda oleh protes yang berbuntut kericuhan ketika juri menghadiahkan poin kepada pegulat Kalsel sehingga unggul satu poin atas tuan rumah.

Pelatih tim gulat tuan rumah berlari ke meja juri diikuti sejumlah penonton, salah satunya bahkan merusak LCD monitor di Lapangan A.

Setelah situasi kondusif, Heri Fadli dan tim pelatih memutuskan untuk meninggalkan lapangan.

Kericuhan itu disaksikan langsung Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman yang baru tiba di arena pertandingan gulat untuk menyaksikan partai final.

Panitia kemudian melakukan komunikasi dengan pelatih gulat Papua, namun pegulat tuan rumah dinyatakan kalah WO setelah tidak memenuhi tiga panggilan untuk melanjutkan pertandingan.

Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Didik Kusbiantoro
Sumber: ANTARA