Padahal, sejak memasuki gelanggang hingga bertarung di dalam ring, para pendukung tuan rumah yang mengisi tribun terus bersorak sorai memberikan dukungan untuk Muhammad Taufan.
Namun, tak sampai satu ronde penuh pertarungan berlangsung Bram Hendra sukses memukul jatuh Muhammad Taufan yang gagal bangkit hingga hitungan ke-10 wasit.
Baca juga: Duel final tinju kelas bantam putra pertemukan dua Yulius
"Saya sama sekali tidak terganggu, yang ada di dalam kepala saya hanya arahan pelatih. Tidak ada pikiran-pikiran lain," kata Bram Hendra saat ditanya seusai laga soal pengaruh sorak sorai penonton.
"Saya sudah punya prinsip. Saya ke sini, mau dapat medali. Dan saya tidak pandang bulu siapapun lawan, tuan rumah ataupun bukan, saya harus siap meraih medali di sini," ujarnya menambahkan.
Kemenangan atas Muhammad Taufan memuluskan langkah Bram Hendra ke partai final kelas berat ringan putra PON Papua.
Bram Hendra mengaku ia sudah mempelajari gaya bermain Muhammad Taufan yang ia hormati sebagai petinju lebih senior.
Baca juga: Menang KO, petinju Sumut jejaki final kelas welter putra PON Papua
Dari pengamatan itu, Bram Hendra dan para pelatihnya menemukan cara untuk menumbangkan Muhammad Taufan.
"Kalau untuk lawan, dia senior saya. Saya beberapa kali tonton dia main, saya pelajari cara bermainnya, bagaimana supaya saya bisa menguasai permainan tadi," tutupnya.
Kekalahan tersebut memaksa Muhammad Taufan kembali hanya puas dengan medali perunggu, mengulangi capaiannya di PON 2016 Jabar lalu.
Sementara Bram Hendra melangkah ke final dan akan menghadapi petinju Sulawesi Utara, Christian Toar J. Sompota, yang lolos berbekal kemenangan angka atas wakil Kalimantan Timur Rahman Manurung selepas bertarung tiga ronde penuh.
Rahman Manurung mendapatkan medali perunggu bersama Muhammad Taufan.
Pertarungan Bram Hendra menghadapi Christian Toar akan berlangsung dalam rangkaian final tinju PON Papua di GOR Cendrawasih pada Rabu (13/10) nanti.
Baca juga: Petinju Bali Kornelis lolos ke final kelas 49kg
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Teguh Handoko
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).