Ia mengaku sengaja datang ke Timika untuk melihat pertandingan PON dan menyemangati para atlet Papua Barat yang sedang bertanding.
“Dari Provinsi Papua Barat juga mengirimkan kontingen, sehingga saya ingin memberikan semangat kepada atlet-atlet PON, khususnya Papua Barat. Ternyata banyak atlet dari TNI dan Polri di sini. Kita bisa bersilaturahmi dan bersaing secara sportif meraih prestasi," kata Nyoman.
Terkait perlombaan cabang olahraga terjun payung yang disaksikannya, ia mengaku senang karena mengetahui banyak atlet muda yang mengikuti lomba terjun payung tersebut. Ia bahkan mengenal beberapa di antaranya.
“Saya lihat banyak atlet-atlet baru. Saat ini generasi yang tua mulai menjadi penyelenggara, yang muda-muda mulai masuk ikut berlomba,” ujar Nyoman.
Baca juga: Papua Barat targetkan juara umum cabang terjun payung pada PON XX
Menurut dia, dalam olah raga terjun payung, menyentuh titik hitam zero (0.0) sama saja seperti menembak.
“Kita membidik dengan tujuan tepat sasaran,” tegas Nyoman.
Sebagai Angkatan Udara, ia mengungkapkan tongkat estafet olahraga terjun payung telah berjalan, dan ini sangat menggembirakan. Generasi sebelumnya kini bertindak sebagai pelatih maupun penyelenggara perlombaan, sementara generasi muda menjadi atlet yang bertanding.
Ia pun menilai penyelenggaraan PON kali ini sangat luar biasa. Ia melihat antusiasme dari semua pihak, baik penyelenggara, atlet maupun masyarakat.
“Dalam perjalanan saya ke sini, saya melihat masyarakat di luar sana sangat bergembira dan sangat semangat. Hal ini sangat luar biasa, masyarakat ikut merasakan gelaran pesta olah raga ini,” tutur Nyoman.
Ia juga berharap agar kontingen Papua Barat dapat melakukan yang terbaik dalam berkompetisi meraih prestasi sehingga mereka menjadi atlet atlet unggulan yang berada di level Asia hingga internasional.
“Atlet dari Papua Barat yang berprestasi nantinya akan diberikan penghargaan dan telah disediakan bonus dari pemerintah,” tambah Nyoman.
Baca juga: Papua Barat siap hadapi Jabar dalam empat besar sofbol putri PON Papua
Pewarta: Ernes Broning Kakisina
Editor: Rr. Cornea Khairany
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).