Pelatih gulat Sumbar Arnaldi mengatakan hasil tersebut cukup memuaskan karena Heru sudah berjuang untuk meraih medali.
Menurut dia, faktor kelelahan menjadi penyebab Heru tidak optimal saat berlaga di partai final sehingga kehilangan momentum.
"Lawan memiliki waktu istirahat yang lebih banyak sehingga lebih bertenaga di babak final," kata Arnaldi usai pertandingan di GOR Futsal Dispora, Merauke, Senin.
Sementara itu, Heru tak dapat menyembunyikan kekecewaannya. Pasalnya, sang lawan di babak final itu sudah ia kalahkan sebelumnya di babak penyisihan.
Baca juga: Kalsel raih medali emas pertama lewat cabang gulat
Baca juga: Zainal Abidin pecahkan kebuntuan emas gulat Kaltim
Terlebih, di PON kali ini Heru sangat mengidamkan medali emas karena ia meraih medali perak di PON Jawa Barat 2016 di kelas yang sama.
"Heru memang ambisius meraih emas di PON Papua untuk meningkatkan capaiannya, namun memang faktor keberuntungan belum berpihak ke kita," ujar Arnaldi.
Sebelumnya di laga perdana babak penyisihan, Heru Fernandes memetik kemenangan atas Arbainsyah dari Kalimantan Selatan (8-2). Sementara di pertandingan kedua babak penyisihan grup, Heru mengalahkan atlet Jambi M Rizki Akbar dengan skor 12-5.
Hasil ini meloloskannya ke semifinal sebagai juara grup dan menantang atlet Banten Aji Hakiki.
Ia menang lagi dengan skor 2-0 dari Aji Hakiki dan lolos ke babak final untuk menantang kembali Arbainsyah dari Kalimantan Selatan.
Medali emas akhirnya jatuh kepada atlet Kalimantan Selatan Arbiansyah dan Heru Fernandes harus puas dengan medali perak.
Sementara itu, medali perunggu diraih atlet Kalimantan Timur Ardiansyah usai mengalahkan Aji Hakiki dari Banten di perebutan tempat ketiga dengan skor 12-0.
Baca juga: Rachmat Hadi sumbang emas keempat gulat untuk Jatim
Baca juga: Pegulat Arbainsyah membuat Kalsel raih emas PON Papua pertamanya
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Rr. Cornea Khairany
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).